Ada Dugaan Hepatitis Akut Mengarah ke Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Epidemiologi
Namun ada beberapa diagnosis dan hipotesis dari pakar kesehatan dan peneliti di dunia. Salah satunya mengarah pada Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 belum reda, kini muncul penyakit hepatitis akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya.
Hepatitis akut tersebut menyerang anak-anak.
Kasus ini terbilang misterius, karena hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya.
Namun ada beberapa diagnosis dan hipotesis dari pakar kesehatan dan peneliti di dunia. Salah satunya mengarah pada Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.
"Bahwa di antara sekian hipotesa dan diagnosis yang berbeda dari pada dokter, dan juga tim epidemiolog salah satunya memang mengarah pada Covid-19," ungkapnya, Rabu (4/5/2022).
Apa yang perlu dilakukan?
Dicky menyebutkan perlu dilakukan mitigasi dan segera gencarkan vaksinasi anak. Termasuk booster anak penting.
Bagi anak di bawah usia lima tahun, meskipun belum ada vaksin Covid-19 yang eligible, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
"Di antaranya pastikan anak-anak ketika masuk sekolah, orang dewasa yang tinggal bersama anak usia di bawah lima tahun harus sudah booster," katanya menambahkan.
Karena orang dewasa menjadi barrier atau pelindung efektif untuk sementara waktu. Tentunya sambil menunggu vaksin yang eligible bagi anak-anak bawah lima tahun.
Baca juga: Hepatitis Akut Merebak dan Belum Diketahui Pemicunya, IDI dan IDAI Minta Masyarakat Patuhi Prokes
Baca juga: Sederet Fakta Hepatitis Akut Misterius yang Tewaskan 3 Anak di DKI Jakarta, Investigasi Dimulai
Baca juga: Puluhan Anak di Dunia Terserang Hepatitis Misterius, Adenovirus 41F Diduga Jadi Penyebab, Apa Itu?
Baca juga: 3 Anak di RSCM Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut, Kemenkes RI Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Selain itu perlu penguatan protokol kesehatan, infrastruktur, ventilasi dan sirkulasi udara. Apa lagi di dalam konteks mudik dan arus balik.
Anak-anak harus dipastikan pergi dengan orang-orang yang memang sudah memiliki imunitas. Tidak harus tiga dosis, setidaknya dua dosis atau dalam kondisi ketaatan Prokes yang cukup.
"Sembari tingkatkan deteksi dan survelens ini. Hepatitis ada survelensnya. Dan juga, artinya kewaspadaan di unit kesehatan," kata Dicky lagi.
Ia pun mengingatkan jika hal ini berlaku tidak hanya pada anak-anak saja. Namun juga pada dewasa muda dan orang lanjut usia.