Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hepatitis Akut

4 Upaya Pencegahan Kemenkes RI untuk Tekan Penularan Hepatitis Akut di Indonesia

Masyarakat diimbau untuk menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, dan menghindari kerumunan.

hepmag.com
ILUSTRASI tes hepatitis. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kemunculan penyakit hepatitis akut jenis baru di tengah masih belum redanya pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik.

Kemunculan penyakit ini pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 5 April 2022 lalu.

Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dan masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, hepatitis akut misterius umumnya menyerang anak-anak.

Di Indonesia sendiri, sudah ada 18 kasus suspek hepatitis akut yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

Menanggapi hal tersebut, Kemenkes RI melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit hepatitis akut di Indonesia.

Baca juga: Penjelasan Dokter tentang Perbedaan Hepatitis Akut dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E

Baca juga: Beredar Foto Menag Rangkul Ragil Mahardika, Wamenag Sebut Itu Fitnah Keji

Baca juga: Kabar Gembira bagi ASN, Gaji ke-13 PNS dan Pensiunan PNS Bakal Cair di Bulan Juli 2022

Untuk antisipasi penyebaran hepatitis akut di Indonesia, Kemenkes RI melakukan empat upaya pencegahan, seperti meningkatkan kewaspadaan publik dan menyusun pedoman tata laksana terkait kasus hepatitis akut.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril.

“Sejak ditemukan penyakit Hepatitis Akut di Inggris Raya, Kemenkes bergegas melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga kesehatan dari negara-negara lain seperti CDC dan Pemerintah Inggris untuk mendapatkan pembelajaran terkait dengan kondisi yang sedang terjadi.”

“Kemenkes juga aktif informasi global maupun regional melalui informasi resmi yang dikeluarkan oleh WHO, CDC, dan Pemerintah Inggris,” kata Jubir Kemenkes, dikutip Tribunnews.com dari Kemenkes.go.id, Minggu (15/5/2022).

Syahril menjelaska, langkah pertama yang dilakukan Kemenkes untuk menekan penyebaran hepatitis akut, yakni mengumpulkan informasi global seputar hepatitis akut secara cepat.

Kedua, meningkatkan kewaspadaan publik.

Upaya peningkatan kepedulian publik lewat sosialisasi dan edukasi ini dilakukan sejak bulan April kemarin.

Sosialisasi langkah-langkah penanggulangan penyakit ini juga berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kesehatan di Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap temuan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved