Hepatitis Akut
Penjelasan Dokter tentang Perbedaan Hepatitis Akut dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E
Lantas, apa perbedaan hepatitis akut ini dengan hepatitis lain yang sudah ada, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E?
TRIBUNTERNATE.COM -- Penyakit hepatitis akut tengah merebak di tengah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum usai.
Kemunculan penyakit ini pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 5 April 2022 lalu.
Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dan masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.
Hepatitis akut tersebut umumnya menyerang anak-anak, dengan rentang usia mulai dari 1 bulan sampai 16 tahun, dan terbanyak pada usia kurang dari 10 tahun.
Merebaknya penyakit hepatitis akut di berbagai negara di dunia pun kini menjadi sorotan.
Meski bukan penyakit baru, hepatitis akut berat ini menjadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya.
Lantas, apa perbedaan hepatitis akut ini dengan hepatitis lain yang sudah ada, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E?
Baca juga: Hipotesa Ahli Terkait Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Benarkah Penyakit Ini Dampak dari Long Covid?
Baca juga: Hepatitis Akut Merebak, Kenali Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Pencegahannya
Baca juga: Kemenkes RI Umumkan 18 Anak Diduga Terjangkit Hepatitis Akut, 7 di Antaranya Meninggal Dunia
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan gejala yang meniimbulkan penyakit baru ini mirip dengan hepatitis sebelumnya.
Namun, saat diperiksa dan dites dilaboratorium. tidak ditemukan atau negatif hepatitis A, B, C, D, dan E.
"Penyakit hepatitis akut berat ini dapat membuat gagal liver yang terpaksa harus dicangkok," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/5/2022).
Kemudian, pasien penyakit hepatitis akut yang membutuhkan cangkok hati juga terjadi di beberapa negara.
Di Inggris misalnya, dilaporkan ada 11 pasien yang harus menjalani transplantasi hati. Sementara, di Amerika ada 14 persen dari 109 pasien.
"Jadi hampir sama ada belasan anak yg dicangkok. Jadi memang kondisi hepatitis akut berat ini kalau pas diperiksa hepatitis yang diketahui (A-E ternyata negatif)," ungkapnya.
Kemudian, Dokter Spesialis anak RSIA Bunda Jakarta dan Ahli Gastro Hepatologi Ariani Dewi Widodo memaparkan, dampak yang ditimbulkan dari hepatitis akut ini adalah kerusakan hati.
Apabila terjadi kerusakan hati, maka fungsi hati yang tentu sangat penting bagi tubuh ini bisa terganggu.