Harga Pertamax di Kota Tidore Kepulauan Tembus Hingga Rp 16 Ribu/Liter, Aparat Diminta Turun Tangan
Kenaikan harga BBM di beberapa tempat memicu harga yang tak terkendali di tingkat pengecer. Aparat diminta untuk merapikan.
Penulis: Faisal Amin |
TRIBUNTERNATE. COM, TIDORE - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax turut mempengaruhi harga jual pada tingkat pengecer di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Saat ini harga Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), Rp12.700 per liter.
Sementara harga pada tingkat pengecer di setiap daerah dijual rata-rata dengan harga 13 ribu hingga 15 ribu.
Di Kota Tidore Kepulauan, harga Pertamax pada tingkat pengecer tembus hingga harga 16 ribu Rupiah per liter.
Ini berdasarkan atas pantauan TribunTernate. com pada Senin hingga Selasa (17/5/2022).
Terdapat beberapa pengecer menjual harga Pertamax dengan harga yang berbeda.
Ada yang menjual Rp. 15 ribu per liter, ada sebagian pengecer menjual dengan Rp 16 ribu.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PERINDAKOP) Kota Tidore Kepupalauan, Syaiful Latif, mengatakan, aparat keamanan seharusnya turut ambil langkah atasi perbedaan harga BBM di tingkat pengecer.
"BBM di tingkat Pengecer ini sudah berapa kali saya sampaikan ke media, seharusnya aparat keamanan harus sudah ambil langkah," kata Syaiful.
Menurutnya, penjualan BBM di tingkat pengecer, baik Jenis Pertamax maupun Pertalite tidak ada dalam aturan.
Karena BBM termasuk dalam jenis bahan yang berbahaya bila beredar di masyarakat tanpa ada pengamanan.
"Penjualan BBM menurut aturan itu hanya pada SPBU, atau Pertashop, tidak ada dalam aturan BBM itu dijual di depot depot," jelasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa telah mengawasi di setiap SPBU di Tidore tidak ada yang melayani Cerigen.
"SPBU di Tidore sekarang tidak lagi melayani cerigen, karena itu barang yang berbahaya kalau dijual di tampa yang seharusnya, " tuturnya. (*)