Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Peneliti Duga Ada Kemungkinan Covid Sebabkan Hepatitis Akut Misterius yang Serang Bayi & Anak-Anak

Penelitian itu menganalisis seorang gadis berusia 3 tahun yang sebelumnya sehat, mengalami gagal hati akut beberapa minggu setelah pulih dari Covid.

STR/AFP
Sebuah penelitian di Amerika baru-baru ini menemukan kemungkinan adanya hubungan Covid-19 dengan hepatitis akut misterius yang menyerang bayi dan anak-anak. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah penelitian di Amerika baru-baru ini menemukan kemungkinan adanya hubungan Covid-19 dengan hepatitis akut misterius yang menyerang bayi dan anak-anak.

Penelitian tersebut menganalisis seorang gadis berusia tiga tahun yang sebelumnya sehat yang mengalami gagal hati akut beberapa minggu setelah pulih dari infeksi Covid dengan gejala ringan.

Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition.

"Pasien memiliki temuan biopsi hati dan tes darah yang konsisten dengan jenis hepatitis autoimun yang mungkin dipicu oleh infeksi Covid," kata Dr Anna Peters, ahli gastroenterologi anak di Pusat Medis Rumah Sakit Anak Cincinnati.

Mengutip CBC, Peters, penulis utama penelitian tersebut, mengatakan bahwa meskipun tidak mungkin untuk membuktikan bahwa Covid secara langsung menyebabkan penyakit hati dalam kasus ini, ada kemungkinan Covid memicu "respons imun abnormal" yang kemudian menyerang hati.

"Saya pikir penting bagi dokter untuk menyadari bahwa ini adalah kondisi langka yang mungkin terjadi selama atau setelah infeksi Covid."

"Penting untuk memeriksa tes hati pada pasien yang tidak membaik seperti yang diharapkan," katanya.

Meskipun demikian, Peters mengatakan orang tua tidak perlu panik.

Jika menemui kasus serupa, orang tua disarankan untuk segera mencari bantuan medis.

"Orang tua tidak perlu panik, tetapi temui dokter anak atau dokter perawatan primer jika anak mereka sakit."

"Diagnosis yang cepat dan pemberian perawatan suportif adalah kunci untuk pemulihan," terangnya.

Baca juga: Update Covid-19 Indonesia Kamis, 19 Mei 2022: Kasus Kematian Masih Terus Bertambah, Total 156.510

Baca juga: Jika Anak-anak Terkena Hepatitis Akut, Ini Dampak Jangka Panjang yang Harus Diwaspadai

Peters mengatakan pasien dalam studi kasus itu pulih setelah perawatan dan transplantasi hati pun dapat dihindari.

Akan tetapi, kasusnya mungkin mirip dengan kasus yang dilaporkan di Inggris dan secara global.

Dokter Israel Dr Yael Mozer Glassberg sebelumnya mengatakan kepada CBC News bahwa timnya di Schneider Children's Medical Center juga telah merawat setidaknya delapan kasus hepatitis misterius sejak Februari 2021.

Staf medis menganalisis kasus-kasus itu dan satu-satunya kesamaan adalah bahwa setiap anak pernah menghadapi infeksi Covid-19 sebelumnya.

Mozer Glassberg juga mengatakan, tak satu pun dari pasien dinyatakan positif adenovirus.

Tim peneliti India juga mempelajari apakah Covid-19 mungkin telah menyebabkan lusinan kasus hepatitis akut parah yang tidak dapat dijelaskan pada anak-anak di India Tengah antara April dan Juli 2021.

Hasilnya baru mendapat perhatian saat ini karena banyak kasus serupa di seluruh dunia.

Studi pra-cetak observasional mereka, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat karena kendala pendanaan, menganalisis 475 anak-anak dari seluruh India yang dites positif Covid-19.

Sebanyak 47 di antaranya menunjukkan hepatitis akut.

Baca juga: Penelitian di India: Ada Kasus Hepatitis Akut pada Anak yang Pernah Terinfeksi Covid-19

Baca juga: Hepatitis Akut Merebak, Kenali Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Di antara kelompok itu, 10 ditemukan memiliki gejala Multiple Inflammatory Syndrome pada anak-anak (MIS-C) dan disingkirkan dari sampel.

Sementara 37 sisanya diklasifikasikan memiliki apa yang oleh para peneliti disebut sebagai Covid-19 Associated Hepatitis in Children (CAH-C). 

"Satu-satunya faktor umum yang kami temukan adalah mereka semua terinfeksi, atau mereka semua memiliki riwayat Covid," kata Dr. Sumit Rawat, penulis utama, ahli mikrobiologi, dan profesor di Bundelkhand Medical College di Madhya Pradesh, India, dalam sebuah wawancara telepon.

"Kami juga melakukan tes antibodi untuk Covid pada anak-anak ini, dan jumlah maksimum anak yang datang dengan (penyakit) ini positif antibodi."

Sebelumnya, para peneliti India telah mencari penyebab umum lainnya di balik 37 kasus hepatitis akut parah. 

Mulai dari hepatitis A, C, E dan lainnya seperti virus varicella-zoster, herpes dan cytomegalovirus (CMV).

Akan tetapi, mereka tidak menemukan apa pun yang dapat menjelaskan gejalanya.

Rawat mengatakan tidak semua 37 kasus diuji keberadaan adenovirus pada saat itu.

Tetapi 17 sampel kemudian dianalisis dari arsip dan hanya tiga yang dinyatakan positif adenovirus.

“Untuk membuktikan bahwa Covid itu sendiri yang menyebabkan hepatitis ini akan membutuhkan lebih banyak upaya,” kata Rawat.

Satu petunjuk penting, katanya, adalah bahwa kasus hepatitis tampaknya menurun ketika Covid berhenti beredar secara luas di wilayah tersebut, tetapi meningkat lagi ketika kasusnya tinggi.

“Tiba-tiba ada penurunan kasus (Covid) dan kami tidak menemukan kasus (hepatitis) selama enam bulan ke depan, hingga Covid muncul kembali."

"Jadi itu juga sangat mencurigakan bahwa kasus-kasus ini sebenarnya terkait dengan Covid," pungkasnya.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved