Hepatitis Akut
Penelitian di India: Ada Kasus Hepatitis Akut pada Anak yang Pernah Terinfeksi Covid-19
Di India, terdapat satu fakta menarik, di mana kasus hepatitis akut ditemukan pada anak-anak yang sebelumnya terinfeksi virus corona (Covid-19).
TRIBUNTERNATE.COM - Kemunculan penyakit hepatitis akut jenis baru di tengah masih belum redanya pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik.
Kemunculan penyakit ini pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 5 April 2022 lalu.
Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dan masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.
Selain itu, hepatitis akut misterius umumnya menyerang anak-anak. Kini, kasus hepatitis akut tersebut mengalami kenaikan di berbagai belahan dunia,
Di India, terdapat satu fakta menarik, di mana kasus hepatitis akut ditemukan pada anak-anak yang sebelumnya terinfeksi virus corona (Covid-19).
Padahal kasus baru Covid-19 di negara itu saat ini terus berada pada tingkat yang terkendali.
Dikutip dari laman thehindu.com, Senin (16/5/2022), tim medis dari Bundelkhand Medical College (BMC), Sagar, Madhya Pradesh dan Post Graduate Institute of Medical Research, Chandigarh melaporkan bahwa penyelidikan terhadap 475 anak yang dites positif Covid-19 sejak April hingga Juli 2021, menunjukkan 37 atau sekitar 8 persen dengan Covid Acquired Hepatitis (CAH).
Meskipun laporan sporadis dari berbagai negara bagian di India telah muncul dalam dua tahun terakhir, ini merupakan penyelidikan sistematis pertama untuk mengukur skala sindrom di negara itu.
Baca juga: 4 Upaya Pencegahan Kemenkes RI untuk Tekan Penularan Hepatitis Akut di Indonesia
Baca juga: Penjelasan Dokter tentang Perbedaan Hepatitis Akut dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E

10 anak memiliki Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) yang lebih serius, jarang, namun terdokumentasi dengan lebih baik.
Ini ditandai dengan peradangan pada banyak organ dan dapat membunuh 3 dari setiap 10 anak yang didiagnosis.
Pada CAH, gejalanya meliputi mual, kehilangan nafsu makan, lemas, dan demam ringan.
Sedangkan peradangan tidak ditandai, meskipun tingkat tinggi enzim hati yang disebut transaminase terus diamati.
Kendati demikian, semua penyebab khas hepatitis lainnya seperti virus terkait, tidak ditemukan.
Semua dari 37 anak pulih 'tanpa kendala', ini mengindikasikan bahwa pengobatan rutin untuk hepatitis berat seperti kortikosteroid, rehidrasi, manajemen demam sudah cukup untuk hampir dari keseluruhan jumlah pasien tersebut.
