Minyak Goreng
Jokowi Tugaskan Luhut Urus Kelangkaan Minyak Goreng, Kemendag: Pak Luhut Semacam Sutradaranya
"Pak Luhut itu semacam sutradaranyalah, tapi pemimpinnya tetap pak Presiden," ujar Oke.
TRIBUNTERNATE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan sebuah tugas khusus untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Kali ini, Jokowi menugaskan Luhut untuk mengurus masalah minyak goreng.
Kementerian Perdagangan mengatakan, peran Luhut dalam mengatasi persoalan minyak goreng ini, akan seperti sutradara yang membantu proses pendistribusian minyak goreng melalui aplikasi milik pemerintah yang bernama SiMirah.
Hingga saat ini, minyak goreng diketahui masih menjadi permasalahan karena harganya yang tak kunjung turun.
Selain itu, stok minyak goreng juga masih langka di pasaran.
Pada acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 GAMKI yang disiarkan secara virtual di kanal Youtube Gamki Balikpapan, Sabtu (21/5/2022), Luhut secara langsung mengatakan bahwa dirinya telah ditunjuk oleh Jokowi untuk menangani persoalan minyak goreng.
"Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng," kata LuhutÂ
"Kita berharap itu bisa nanti tidak terlalu lama kita selesaikan," ujarnya.
Baca juga: Kawasan Tanjung Emas Dilanda Banjir Rob, Wali Kota Semarang Terjun Langsung ke Lokasi
Baca juga: Singapura Seriusi Ancaman Pengikut Ustaz Abdul Somad soal Rencana Serangan Mirip Tragedi 9/11 di AS
Baca juga: Harun Masiku Masih Buron, Novel Baswedan: Ada Oknum yang Intimidasi KPK, tapi Firli Bahuri Diam Saja
Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, turut membenarkan kabar ini.
Menurut Jodi, Luhut diminta langsung oleh Presiden untuk membantu memastikan ketersediaan minyak goreng, khususnya di Jawa dan Bali.
"Pak Menko Maritim dan Investasi diminta Presiden untuk membantu memastikan ketersediaan dan distribusi minyak goreng sesuai target, di daerah Jawa dan Bali," kata Jodi seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Jodi mengatakan, Luhut juga berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai koordinatornya dalam melaksanakan tugas ini.
Selain itu, Luhut juga akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk mengurus persoalan teknis.
Kementerian/lembaga lain tersebut adalah Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bahkan Kejaksaan Agung untuk pengawasannya.
Baca juga: Amien Rais Sebut Luhut sebagai Beban Nasional & Memintanya Mundur dari Jabatan Menteri, PKS: Sulit!
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Tegaskan Tak Ingin Jadi Presiden RI: Bukan Mimpi Saya, Biar Saja yang Lain
Baca juga: Curiga Narsisistik Megalomania, Amien Rais Sarankan Luhut dan Jokowi Periksa ke Psikolog
Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, peran Luhut dalam mengatasi persoalan minyak goreng ini akan seperti sutradara yang membantu proses pendistribusian minyak goreng melalui aplikasi milik pemerintah yang bernama SiMirah.
"Kita kan sudah ada sistem aplikasi untuk distribusi minyak goreng lewat SiMirah yang harus pakai KTP, nah kita ngembangin sistem baru lagi atau SiMirahnya diperkuat biar enggak hanya pakai KTP tapi pakai NIK."
"Kata pak Luhut (pakai) NIK aja, makanya dibantuin."
"Pak Luhut itu semacam sutradaranyalah, tapi pemimpinnya tetap pak Presiden," ujar Oke saat seperti dikutip Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Menurut Oke, kemampuan Luhut sudah terbukti saat mengurus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan aplikasi Peduli Lindungi.
"Nasional loh PeduliLindungi itu, walaupun motornya di Jawa dan Bali," katanya.
Ia menjelaskan, nantinya pembelian minyak goreng curah murah dilakukan dengan menyertakan NIK.
Dikatakan Oke, pembelian tidak lagi menggunakan KTP karena pencatatannya antar distributor bisa tidak saling terhubung.
Sedangkan, menurutnya, dengan NIK nantinya bisa diketahui seseorang sudah beli di distributor mana saja.
"Jadi kalo NIK kayak PeduliLindungi. Dia beli di sana lalu di situ, akan ketahuan. Itu yang kami sempurnakan, itu kan cita-citanya, " kata Oke.
Video selengkapnya.
(TribunTernate.com/Qonitah)