Terkini Internasional
Penembakan di SD Texas, AS: Seorang Siswi Sengaja Lumuri Tubuhnya dengan Darah, Berpura-pura Mati
Miah mengatakan dia takut pria bersenjata itu akan kembali ke kelasnya untuk membunuhnya dan beberapa teman lainnya yang masih hidup.
TRIBUNTERNATE.COM - Peristiwa penembakan mengerikan terjadi di sekolah dasar (SD) Robb Elementary School di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, Selasa (24/5/2022).
Akibat peristiwa ini, 21 orang tewas, 19 di antaranya adalah siswa SD dan dua lainnya merupakan orang dewasa.
Selain itu, seorang wanita berusia 66 tahun dan seorang gadis berusia 10 tahun dirawat di rumah sakit di San Antonio.
Keduanya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Ironisnya, pelaku penembakan masih tergolong usia remaja.
Dalam konferensi pers, Gubernur Texas Greg Abbott mengumumkan pelaku penembakan massal tersebut adalah anak laki-laki berusia 18 tahun bernama Salvador Ramos.
Penembakan massal ini pun menyimpan sederet cerita pilu dan traumatis.
Dalam peristiwa itu, seorang anak berusia 11 tahun berhasil selamat dari serangan tembakan membabi buta dari Salvador Ramos.
Miah Cerrillo berbincang secara eksklusif kepada CNN tentang pengalaman mengerikan hari itu di dalam kelas, saat penembakan massal terjadi.
Miah mengatakan dia dan teman-teman sekelasnya sedang menonton film "Lilo and Stitch" di ruang kelas bersama oleh dua guru, Eva Mireles dan Irma Garcia.
Para siswa menyelesaikan pelajaran ketika para guru mendapat kabar ada penembak di dalam gedung sekolah, katanya kepada CNN.
Baca juga: Dubes RI untuk Swiss: Ridwan Kamil Terjun Langsung dalam Pencarian Emmeril, Susuri Sungai Aare
Baca juga: Rezky Aditya Siap Tes DNA untuk Anak Wenny Ariani, Citra Kirana: Saya Menerima Semua Masa Lalunya
Baca juga: Polisi Swiss Ungkap 2 Alasan Sulitnya Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz: Kondisi Air Sungai Aare Keruh
Seorang guru pergi untuk mengunci pintu, tetapi Miah mengatakan penembaknya sudah ada di sana dan menembak keluar jendela di pintu.
Dia menggambarkan itu semua terjadi begitu cepat, gurunya mundur ke kelas dan pria bersenjata itu mengikuti.
Miah mengatakan bahwa pelaku melakukan kontak mata dengan salah satu guru, berkata, "Selamat malam," dan kemudian menembaknya.
Pelaku melepaskan tembakan, menembaki guru lain dan sejumlah teman Miah.
