Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Luhut Sebut Putusan Naiknya Tarif Candi Borobudur Berbasis Data & Studi: Jangan Langsung Serang Saya

Luhut Binsar Pandjaitan meminta pihak DPR RI untuk tak langsung menyerang dirinya jika belum tahu persoalannya, termasuk soal polemik tiket wisata.

Instagram/Luhut Binsar
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan menaikkan harga tiket wisata Candi Borobudur. 

TRIBUNTERNATE.COM - Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasannya terkait latar belakang diputuskannya kenaikan tarif tiket naik stupa Candi Borobudur.

Penjelasan tersebut disampaikan Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRI RI yang digelar pada Kamis (9/6/2022).

Diketahui sebelumnya, pada Minggu (5/6/2022), melalui laman Instagramnya Luhut membeberkan bahwa harga tiket wisata Candi Borobudur akan dinaikkan.

Bagi wisatawan domestik akan dikenakan tarif sebesar Rp750 ribu, sementara untuk wisatawan asing dikenakan tarif sebesar 100 dolar AS atau sekira Rp1,4 juta.

Namun, tarif tersebut bukanlah tarif untuk masuk gerbang Candi Borobudur, melainkan tarif untuk bisa naik ke bagian stupa candi terbesar umat Buddha itu.

Keputusan menaikkan tarif masuk Candi Borobudur itu pun menuai pro kontra, mulai dari kalangan penting hingga masyarakat biasa.

Terkait hal itu, Luhut pun menyampaikan penjelasannya soal mengapa tarif masuk wisata Candi Borobudur dinaikkan.

Baca juga: Sederet Jabatan Luhut Binsar Pandjaitan: Urus PPKM Darurat hingga Pemulihan Ekonomi PascaCovid-19

Baca juga: Luhut Ditunjuk Urusi Minyak Goreng: Beban Kerja LBP Menumpuk, Jokowi Dinilai Tak Percaya Mendag

Sejumlah pengunjung di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021).
Sejumlah pengunjung di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/3/2021). (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)

Mulanya, Menko Marves itu menyebut bahwa pihaknya fokus untuk koordinasi dan sinkronisasi antar kementerian dan lembaga.

Kemudian, ia mencontohkan permasalahan koordinasi dan sinkronisasi itu dalam kasus polemik kenaikan tarif wisata Candi Borobudur.

"Begini bapak ibu sekalian, banyak masalah di tempat kita ini karena kita tidak terintegrasi, tidak holistik penanganannya. Gampang mengkritik, gampang ngomong."

"Seperti Borobudur, saya terus dikritik, (padahal) itu (sudah melalui) proses panjang bapak ibu," kata Luhut di Ruang Rapat Banggar DPR, Senayan, Jakarta.

"Jadi ini kesempatan saya (menyampaikan) unek-unek sedikit, jangan bapak sama ibu aja unek-unek, saya juga," imbuhnya.

Luhut menjelaskan, sejumlah kementerian memang mengurusi persoalan Candi Borobudur ini.

Oleh karena itu, menurutnya butuh kerja sama dan integrasi untuk menyelesaikan hal itu.

"Itu sebabnya republik kita enggak selesai-selesai, karena kita terlalu segmented."

"Selalu bilang 'oh itu kekuasaan saya, tidak bisa begitu pak'," ucapnya.

Baca juga: Kenaikan Tarif Wisata Candi Borobudur Ditunda, Ganjar Pranowo Sebut Harga Tiket Masih Bisa Berubah

Baca juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Naik, Ganjar Pranowo Minta Pihak Taman Wisata Beri Edukasi Masyarakat

Luhut kemudian menyatakan bahwa rencana kenaikan harga tiket itu sudah sesuai studi yang dilakukan pihaknya bersama Unesco.

Namun, karena rencana itu membuat gaduh maka akhirnya ditunda.

"Jadi mengenai itu, mengenai Borobudur, kita membuat studi komprehensif, Unesco ikut di situ bapak ibu."

"Dan angka itulah keluar, tapi karena ribut-ribut semua, ya sudah saya bilang tunda aja dulu deh, nanti kita lihat lagi," ucapnya.

"Tapi bapak ibu, saya laporkan (kualitas) Borobudur itu turun pak dan sudah mulai rusak."

"Jadi ada yang kadang-kadang, maaf, teman-teman bapak ibu juga yang langsung mengkritik saya."

"Langsung nembak, (padahal) enggak tahu masalahnya," lanjutnya.

Luhut pun meminta anggota DPR agar tak langsung mengkritik dirinya jika ada isu atau permasalahan yang mengemuka di publik.

"Jadi kalau boleh, mohon lain kali telepon saya saja pak, masalahnya apa sih? Jadi jangan cari, mohon maaf pak, cari popularitas dengan serang saya pak."

"Saya ini hanya pelaksana, percayalah saya enggak akan lakukan yang di luar, yang semau mau saya, tidak. Semua yang saya kerjakan basisnya studi, basisnya data," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di DPR, Luhut Jelaskan Polemik Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved