Virus Corona
Subvarian BA.4 dan BA.5 yang sangat Menular Telah Masuk ke Indonesia, Apakah Mengkhawatirkan?
Ada beberapa bukti bahwa BA.4 dan BA.5 lebih dapat untuk menginfeksi ulang orang yang sebelumnya pernah terinfeksi.
TRIBUNTERNATE.COM - Peningkatan penularan varian Omicron yang sangat cepat telah menyebabkan munculnya sejumlah sub-varian.
Terbaru, sub-varian BA.4 dan BA.5 mulai terdeteksi di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Sub-varian BA.4 dan BA.5 menyebar lebih cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia juga mulai naik dalam beberapa hari terakhir.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Melansir The Straits Times, berikut beberapa hal yang perlu diketahui sejauh ini tentang dua varian baru ini, BA.4 dan BA.5.
Omicron telah menyebar dengan cepat, dan kecepatan ini telah memberinya banyak kesempatan untuk bermutasi, serta memperoleh mutasi spesifiknya sendiri.
Beberapa sub-varian ini termasuk BA.1, BA.2, BA.3, BA.4 dan BA.5.
Sub-varian ini telah terdeteksi di lebih dari selusin negara, dengan tingkat deteksi yang paling tinggi di Afrika Selatan.
Ada beberapa bukti bahwa BA.4 dan BA.5 lebih dapat untuk menginfeksi ulang orang yang sebelumnya pernah terinfeksi BA.1 atau garis keturunan lainnya.
Ada juga kekhawatiran bahwa sub-varian ini dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi.
Profesor Dale Fisher, konsultan penyakit menular senior di National University Hospital, mengatakan penting untuk memantau genetika yang berkembang dari virus Sars-CoV-2 untuk melacak tingkat keparahan penyakit.
Baca juga: Ternyata Hanya Terbantu Vaksin, Peneliti Ungkap Sebenarnya Omicron sama Parahnya seperti Varian Lain
Baca juga: Subvarian Omicron BA.2.12.1, BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Australia, Mampu Hindari Kekebalan Tubuh

“Saat ini, sub-varian ini terlihat mirip dengan varian Omicron asli meskipun ada beberapa mutasi tambahan yang memberikan keunggulan pertumbuhan dibandingkan versi awal Omicron."
"Oleh karena itu, kami melihat BA.4 dan BA.5 menjadi lebih umum di Afrika Selatan, AS, dan banyak negara Eropa,” jelas Profesor Fisher.
“Kami tidak merasakan peningkatan keparahan penyakit dari varian ini, tetapi varian ini penting untuk diwaspadai."