Kabar Artis
Luruskan Anggapan Warganet Soal Pilih Childfree, Cinta Laura: Bisa Saja Aku Berubah Pikiran
Cinta Laura menegaskan bahwa anggapan dirinya ingin childfree itu hanyalah konklusi dari masyarakat saat membaca atau menonton berita.
Maka itu ia tidak mau mengikuti garis waktu yang didikte oleh masyarakat.
"Kan timeline yang bilang umur 20 harus segini, umur 25 segini adalah konstruksi sosial. Dan dunia sudah berubah, cara hidup kita juga udah berubah. Jadi sudah waktunya kita membuang semua kontrsuksi sosial umur segini harus begini begitu," tutur Cinta.
Artis kelahiran Quackenbruck, Jerman 17 Agustus 1993 ini mengaku sangat bahagia dengan kehidupannya dan sangat bersyukur dengan apa yang ia hadapi serta miliki.
"Aku melakukan segala sesuatu sesuai kesiapan dan timeline aku sendiri," ujar Cinta Laura.
Cinta juga bersyukur, kedua orangtuanya, Herdiana dan Michael Kiehl tak mendesaknya untuk segera menikah.
Baca juga: Salam Perpisahan Nabila Ishma kepada Eril: Kamu Nggak Perlu Lagi Khawatir tentang Apa pun
Baca juga: Bersyukur Eril Telah Dimakamkan, Atalia Praratya: Alhamdulillah, Hak Eril Sudah Kita Tunaikan
Baca juga: Iko Uwais Dilaporkan ke Polisi, Diduga Lakukan Penganiayaan, Begini Kronologinya
Baca juga: Beda Kronologi Iko Uwais dan Rudi, Suami Audy Item Ungkap Rudi Lebih Dulu Tendang Perutnya
Cinta Laura Jawab Pertanyaan Soal Keinginan Menikah
Dalam video di kanal YouTube Venna Melinda Channel yang diunggah pada Selasa (7/6/2022), Cinta Laura menjawab pertanyaan dari netizen yang dibacakan oleh Venna Melinda.
Yaitu, "Apakah Cinta Laura tidak ingin menikah?"
Cinta Laura pun menjawab, dirinya tidak ingin mematok target menikah seperti yang ada dalam tuntutan sosial atau pandangan orang pada umumnya.
Ia hanya meyakini bahwa setiap orang berhak memegang kendali dalam hidupnya sendiri, dan menentukan apa yang ideal bagi pribadi masing-masing.
Cinta menilai, tak perlu merisaukan omongan orang lain dan dirinya telah belajar untuk tidak merasa tertekan hanya karena persepsi orang lain.
Menurut Cinta, setiap orang memiliki timeline masing-masing.
Sebab, patokan target untuk beberapa level usia seseorang, termasuk menikah usia berapa, itu hanyalah konstruksi sosial yang bersifat subjektif, bukan objektif.
Jadi, Cinta memilih untuk menjalani kehidupannya sesuai timeline yang ia atur sendiri.
"Menurut aku semua orang punya hak untuk punya persepsi tentang apa itu hidup yang ideal. Dan kita nggak bisa control cara berpikir orang lain atau reaksi orang lain terhadap pilihan hidup kita. Tapi at the same time, at the end of the day hidup kita ya emang hidup kita."