Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemilu 2024

Pengamat Komentari Koalisi PKB-Partai Gerindra, Sebut Duet Prabowo-Cak Imin Nantinya Rumit

Adi Prayitno menyebut bahwa koalisi yang dibangun PKB dan Partai Gerindra dalam menduetkan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar terbilang rumit.

Instagram/prabowo dan Dok. DPR RI
KOLASE FOTO Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. 

TRIBUNTERNATE.COM - Menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, sejumlah partai politik menyiapkan nama kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung,

Salah satunya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Belakangan ini, ramai wacana duet antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Pilpres 2024.

Wacana duet tersebut pun mendapat sorotan dari pengamat politik Adi Prayitno.

Adi Prayitno juga menyinggung soal kemungkinan terbentuknya koalisi Partai Gerindra dan PKB.

Menurut Adi, koalisi Partai Gerindra dan PKB sangat mungkin terbentuk.

Namun, ia menyebut bahwa koalisi yang dibangun PKB dan Partai Gerindra dalam menduetkan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar terbilang rumit.

Meski kemungkinan koalisi ada, kata Adi Prayitno, tetapi sebelumnya PKB sudah terlibat 'cinta segitiga' dengan PKS dan Demokrat.

Ibaratnya, jelas Adi, sudah lama 'pacaran' diam-diam tapi setelah itu PKB menyatakan jatuh hati dan merasa cocok dengan Gerindra.

"Itu artinya apa, PKB ini merasa pacaran diam-diam dengan PKS dan Demokrat sudah lama, tapi
nikahnya ingin dengan Gerindra," kata Adi Prayitno kepada Tribun Network, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Presiden Jokowi Bakal Bertemu Vladimir Putin di Moskow, Mahfud MD: Apa Salahnya? Kan Cuma Mau Ketemu

Baca juga: Buntut Bobotoh Supporter Persib Meninggal Dunia, IPW Minta Piala Presiden 2022 Dihentikan Sementara

Baca juga: Bursa Pilpres Kian Memanas, Muncul Wacana Prabowo-Muhaimin, Bagaimana Nasib Koalisi Semut Merah?

"Inilah yang saya sebut bahwa Muhaimin Iskandar dan PKB sedang menaruh cinta di banyak Parpol,
naruh cinta di PKS, naruh cinta di Demokrat, dan harus cinta juga di Gerindra," lanjut dia.

Adi pun menilai, sangat rumit membaca sikap politik PKB seperti apa, karena semua partai politik diberi harapan palsu (PHP) dan diajak 'menikah' di Pilpres 2024.

Ia juga menilai, bahwa sikap PKB itu tidak kondusif, sekalipun ketika elite PKB begitu agresif menyampaikan pentingnya soal koalisi nasionalis dan religius antata PKB dan Gerindra.

Namun, rasa-rasanya Gerindra masih bersikap dingin.

"Hanya elite PKB yang kemudian sepertinya cukup sumringah bahwa pertemuan Muhaimin dengan
Gerindra sangat cocok kalau mereka itu lanjut ke pelaminan 2024," ucap Adi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved