Wisata Jailolo Halmahera Barat
Jaga Tradisi Dayung Perahu Nelayan Tradisional di Jailolo Halmahera Barat agar Tetap Lestari
Kebiasaan Nelayan mendayung menggunakan perahu untuk memancing ikan, kini beralih ke perahu Fiber. Agar tetap lestari dayung dilombakan.
Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM- Tradisi Dayung menggunakan perahu-perahu nelayan tradisional di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, terus dikembangkan.
Sebab, kebiasaan nelayan mendayung menggunakan perahu untuk memancing ikan, kini beralih ke perahu Fiber dengan Mesin GT.
Atas dasar itu, item lomda dayung dimasukan dalam event Festival Teluk Jailolo 2022, di Halmahera Barat.
Kegiatan ini dimaksdukan, agar tradisi dayung menggunakan perahu tradisional tetap lestari.
Lomba dayung tersebut diikuti puluhan peserta, berlokasi di Teluk Jailolo.
Atau berhadapan langsung dengan lokasi Festival Teluk Jailolo, di Desa Gugasa Kecamatan Jailolo.
Masing-masing perahu diisi dua peserta yang mendayung menempuh jarak 200 meter.
Baca juga: Dibuka Menparekraf Sandiaga Uno, Festival Teluk Jailolo 2022 di Halmahera Barat Resmi Dihelat
Kordinator Kompetisi Dayung Festival Teluk Jailolo Fadli Husen memgatakan, lomba dayung merupakan salah satu rangkaian event Festival Teluk Jailolo 2022.
Kegiatan ini dimaksdukan untuk untuk melestarikan tradisi dayung perahu-perahu tradisional ditengah sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai Nelayan.
"Kami berkeinginan terus melestarikan kebiasaan mendayung oleh para nelayan ketika melaut, " Jelas Fadli.
"Ke depa kita akan usulkan agar terus dikembangkan, " sambungnya.
Fadli mengatakan, dalam perlombaan, peserta yang memdaftar rata-rata adalah warga dari pesisir yang berprofesi sebagai Nelayan.
Baca juga: Apa itu Festival Teluk Jailolo?
Dalam Kompetisi tersebut yang keluar sebagai pemenang adalah Arfan dan Suratman.
Kedua pemenang mengaku, bangga bisa menjuarai lomba dayung kali ini.
"Kami bangga bisa dapa (meraih) Juara di lomba kali ini. " ungkap Arfan.
Dia berharap lomba dayung di Halmahera Barat dapat dikembangkan jadi lomba andalan.
Arfan dan Suratman masing-masing mendapat hadiah berupa uang tunai sebesar Rp. 10 juta. (*)