Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

AS Laporkan 2 Kasus Mutasi Virus Cacar Monyet, Apakah Jadi Lebih Mematikan?

Namun, virus penyebab wabah saat ini memiliki beberapa mutasi dibandingkan dengan versi virus yang beredar di Afrika.

Medical Xpress
Virus cacar monyet (monkeypox). Virus penyebab wabah saat ini memiliki beberapa mutasi dibandingkan dengan versi virus yang beredar di Afrika. 

Pertumbuhan epidemi yang cepat di negara-negara non-endemik tahun ini, semuanya disebabkan oleh penyebaran antar manusia.

Mungkin ada lebih banyak kasus daripada yang dilaporkan secara resmi.

Laporan tersebut menyebutkan, bahwa belum dapat dipahami mengapa polanya berubah, apakah itu ditularkan secara seksual atau hanya ditularkan karena kontak intim di jejaring sosial tertentu dan terhubung secara global, atau mungkin virus telah menjadi lebih menular.

Adapun orang yang pulih dari infeksi virus Corona (Covid-19) lebih mudah tertular cacar monyet.

Baca juga: Fakta Menarik Seo In-guk, Pemeran Utama di Drama Cafe Minamdang: Suka Wanita yang Usianya Lebih Tua

Baca juga: Meriam Milik Jepang untuk Gagalkan Kapal-kapal Tentara Sekutu Ternyata ada di Galela

Baca juga: Anies Baswedan Cabut Izin 12 Outlet Holywings di Jakarta, Ahmad Riza Patria Ungkap Awal Mulanya

Gejala cacar monyet - Virus monkeypox atau cacar monyet telah bermutasi. Lantas seberapa mematikan penyakit itu? Apakah lebih mudah menyebar? Berikut penjelasannya.
Gejala cacar monyet - Virus monkeypox atau cacar monyet telah bermutasi. Lantas seberapa mematikan penyakit itu? Apakah lebih mudah menyebar? Berikut penjelasannya. (Hindustanewshub)

Sebab sistem kekebalan mereka terganggu dan mungkin lebih rentan terhadap infeksi lain, termasuk cacar monyet.

"Kami melihat hal yang sama dengan infeksi campak. Ini melemahkan sistem kekebalan dan meningkatkan risiko infeksi lain selama dua hingga tiga tahun setelahnya," kata laporan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memutuskan untuk tidak menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

WHO telah mengakui ada banyak hal yang tidak diketahui tentang wabah tersebut.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ia sangat prihatin tentang ancaman yang berkembang dari cacar monyet.

Sejauh ini, lebih dari 4.100 kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan dari lebih dari 50 negara.

Sementara kasus cacar monyet belum ditemukan di Indonesia.

Baca juga artikel lain terkait Penyakit Cacar Monyet

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Virus Cacar Monyet Telah Bermutasi, Seberapa Mematikan dan Apakah Lebih Mudah Menyebar?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved