Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramai Sosok Julianto Eka Putra: Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Pernah Dapat Kick Andy Heroes

Julianto Eka Putra dikenal sebagai sosok pengusaha asal Jawa Timur dan mendirikan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) pada 2009.

Istimewa via Kompas.com
Motivator Julianto Eka Putra, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mantan siswinya. Diperkirakan, jumlah korbannya mencapai 40 orang. 

TRIBUTERNATE.COM - Nama pengusaha sekaligus motivator, Julianto Eka Putra, mendadak viral dan menjadi perbincangan netizen.

Hal ini lantaran Julianto Eka Putra dikait-kaitkan dengan sosok motivator JE yang disebut dalam konten video yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Dalam video unggahan mantan mentalis tersebut, disebutkan bahwa motivator JE diduga telah melakukan kekerasan seksual.

Mulanya, ada dua siswi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang mengaku dilecehkan oleh JE.

Pengakuan ini terekam dalam konten podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada 6 Juli 2022 itu.

Saat bersaksi kepada Deddy Corbuzier, korban tidak hanya dicabuli berkali-kali, tetapi juga kerap mendapatkan tindak kekerasan verbal oleh JE alias Julianto Eka Putra.

Lalu, siapakah sebenarnya sosok Julianto Eka Putra?

Julianto Eka Putra, tak hanya dikenal sebagai pebisnis, tetapi juga seorang motivator.

Selain itu, ia juga mendirikan sekolah gratis, Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), yang menerima murid-murid yatim piatu, atau yang masih punya orangtua tetapi amat miskin.

Ia bahkan pernah mendapatkan penghargaan dari Kick Andy.

Namun, Julianto Eka Putra telah dilaporkan oleh Komnas HAM atas dugaan kekerasan seksual terhadap mantan siswinya.

Selain itu, kasus Julianto Eka Putra sudah bergulir di Pengadilan Negeri Malang sejak tahun 2021 lalu.

Kasus ini mulai terkuak usai sejumlah mantan siswa bersuara dan melaporkan tindakan asusila terdakwa ke pihak kepolisian.

Dikutip dari tayangan Kompas TV, korban kekerasan seksual Julianto Eka Putra diprediksi mencapai 40 orang.

Kesimpulan itu diambil Komnas Perlindungan Anak, sebab aksi kekerasan seksual Julianto Eka Putra diduga sudah terjadi sejak tahun 2009 di angkatan pertama sekolah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved