Ternyata Sultan Mahmud Badaruddin II Pernah Dipenjara di Bentang Oranje Ternate
Penjara di Bentang Oranje Ternate menjadi saksi bisu kekejaman penjajah, karena pernah memenjarakan Sultan Mahmud Badarudin II atau Sultan Palembang.
Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM - Sekarang ini, keberadaan Benteng Oranje Ternate telah menjadi satu dari sekian, destinasi wisata benteng di Kota Ternate, Maluku Utara.
Namun taukah kamu di era penjajahan dulu, salah satu penjara di bentang ini, pernah memenjarakan Sultan Mahmud Badarudin II atau Sultan Palembang.
"Penjara digunakan untuk memenjarakan warga pribumi, dan juga salah satu pahlawan nasional kita yakni Sultan Mahmud Badarudin II, yang diasingkan ke Ternate kala itu, "ungkap Pengelola Situs Cagar Budaya Kota Ternate, Rinto Taib, Senin (18/7/2022).
Dijelaskan bahwa penjara tersebut, dua diantaranya memiliki ukuran besar dan lainnya memiliki ukuran yang begitu kecil.
Baca juga: KSOP Kelas II Ternate Tunda Keberangkatan Kapal Laut di Maluku Utara Senin 18 Juli 2022
Penjara di Benteng Oranje Ternate, memiliki ketebalan kurang lebih 1 meter, sementara penjara milik Sultan Mahmud Badarudin II memiliki ketebalan 3 meter.
"Salah satu penjara yang ditempati Sultan Mahmud Badaruddin II, memiliki ketebalan lebih dari 3 meter, dan berada tepat dibawah pos penjagaan pintu masuk benteng, "katanya.
Dikatakan, Benteng Oranje Ternate merupakan benteng peninggalan Portugis, dan memiliki sejumlah penjara yang masih utuh hingga kini.
Dari kunjungan TribunTernate.com, Senin (18/7/2022). Benteng Oranje Ternate ini selain memiliki peninggalan sejarah seperti bangunan dan meriam yang masih terawat, ada pula sejumlah penjara yang masih utuh.
"Penjara-penjara tersebut dibangun oleh bangsa Portugis, ketika membangun benteng tahun 1522, besar kemungkinan benteng ini telah dibangun bersamaan, dengan pembuatan benteng tersebut, "bebernya.
Baca juga: Harga Kopra di Halmahera Utara Terjun Bebas, Hanya Dihargai Rp 7.600 per Kilogram
Kedatangan Portugis di Kota Ternate tahun 1515, kemudian membangun benteng tahun 1522, kemudian dikuasai lagi oleh Spanyo.
Dan tahun 1607, benteng tersebut dikuasai oleh bangsa Belanda, dan diganti nama menjadi Fort Malayo, dan terakhir dikuasai oleh Inggris dan berganti nama menjadi Fort Oranje.
"Terakhir Inggris yang menguasai benteng tersebut, dan hingga kini namanya tetap dipakai menjadi Fort Oranje atau kita kenal dengan Bentang Oranje Ternate, "tandasnya. (*)