Dishub Maluku Utara: Insiden KM Cahaya Arafah Memperlihatkan Buruknya Pengelolaan Pelabuhan Bastiong

TRIBUNTERNATE.COM-Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Maluku Utara, Armin Zakaria menyebut, insiden kapal KM Cahaya Arafah hingga data manifest penumpang yang berbeda memperlihatkan bahwa pelayanan  PT  Pelindo sangat tidak baik alias buruk.

“Saya lihat manajemen di pelabuhan Bastiong yang dikelola PT Pelindo sangat amburadul. Di sana terlalu bebas, kita tidak tau apakah ini penumpang atau pengantar. Bahkan tidak ada pengawasan ataupun pengamanan. Makanya sangat disayangkan,”cecar Armin, Selasa (19/7/2022).

Masalah lain menurut dia, menyangkut kapasitas pelabuhan Bastiong yang sudah tidak memungkinkan lagi karena kapal yang sandar bersusun.

“Kapal berlabuh disitu bersusun sampai 5 kapal, dan ini sudah tidak layak,”kata Armin.

Baca juga: Basarnas Ternate Akui Kapal KM Cahaya Arafah Langsung Tenggelam Usai Dihantam Gelombang

Untuk itu ucap dia, dengan masalah ini, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba (AGK) akan membuat surat ke BUMN terkait dengan pengelolaan pelabuhan Bastiong.

“Pelindo ini adalah BUMN dibawah naungan Kementerian BUMN, makanya nanti Gubernur akan menyampaikan surat ke manajemen Pelindo sehingga pengelolaan pelabuhan bisa lebih profesional,” tegasnya.

Surat yang akan dikeluarkan gubernur tersebut kata Armin, dengan harapan agar kedepan pelayanan di pelabuhan setempat bisa lebih baik.

Baca juga: Sukardi Kenang Ayahnya Abubakar yang Ikut KM Cahaya Arafah Lalu Tenggelam di Halmahera Selatan

“Untuk proses hukum atau lain sebagai aya, kita dari Dishub serahkan saja ke aparat penegak hukum yang memiliki kapasitas,” pungkasnya.

KM Cahaya Arafah berlayar dari Pelabuhan Bastiong Ternate, menuju ke Kecamatan Gane Barat, Halmahera Selatan, Senin (18/7/2022).

Dan mengalami kecelakaan di perairan Tokaka, Kecamatan Gane Barat halmahera Selatan.

Saat berlayar dalam keadaan cuaca buruk sehingga dihantam gelombang.