Cerita 5 Warga yang Berani Ambil Jasad Korban Diterkam Buaya di Danau Tolire Ternate
5 warga Takome yang juga keluarga korban diterkam buaya di Danau Tolire Ternate beranikan diri ambil jasad korban.
Penulis: Randi Basri |
TRIBUNTERNATE.COM - Armin Hamid merupakan saksi mata sekaligus orang yang pertama kali melakukan evakuasi langsung jasad korban diterkam buaya di Danau Tolire, Ternate, Maluku Utara, Kamis (4/7/2022).
Armin Hamid bersama empat rekannya, Ipul, Iksan, Fandi dan Rudi memberanikan diri nyebur ke Danau Tolire mengambil jasad korban. Padahal di dalam Danau Tolire masih ada buayanya.
Dia menceritakan awal proses mengambil jasad korban di tepi sungai danau Tolire, sebelum Tim SAR Gabungan datang membantu.
"Jadi awal kami berlima turun itu melihat korban dalam posisi mengapung diatas air, dengan jarak 1 meter dari tebing danau," kata Armin di kediaman almarhum Farhan Idham di Kelurahan Takome, Ternate.
Baca juga: Jasad Korban Diterkam Buaya di Danau Tolire Sudah Ditemukan
Pada saat itu lanjut dia, jenazah tidak bisa bergerak karena sudah tersangkut dengan tali hutan yang ada di danau.
Namun begitu dirinya dan keempat rekan beranikan diri untuk pengambilan jenazah. Pada saat mau mengambil jenazah tiba-tiba ada buaya yang mau menghampiri jenazah.
"Jadi kami berlima merapat dan mau mengambil jenazah tiba-tiba muncul buaya dari tiga arah ke posisi jenazah namun kami langsung meminta izin atau (siloloa) ke penghuni danau sehingga buaya diam," jelasnya.
Dengan posisi tersebut Armin Hamid mengaku, dirinya dan empat rekannya langsung dengan cepat mengambil tali hutan baru mengikat ke tubuh jenazah dan secara perlahan ditarik ke tepi danau dan berhasil mengambil jenazah.
Setelah berhasil menarik jenazah ke tepi danau kata Armin yang juga merupakan keluarga dari Farhan Idham ini mengaku, pihaknya langsung minta bantuan ke tim SAR gabungan yang berada di atas untuk menurunkan kantong jenazah ke bawa.
Baca juga: Penjelasan Pawang Buaya Danua Tolire Ternate, Buaya Sempat Menghampiri, Tapi Tidak Jasad Korban
Pada saat menunggu kedatangan kantong jenazah dia juga menjelaskan posisi jenazah di saat berada di tepi sungai, sudah tidak dalam keadaan utuh.
"Memang pada saat kami lihat kondisi jenazah sudah tidak lagi utuh," jelasnya.
Setelah beberapa menit tim SAR gabungan langsung datang dan membawa kantong jenazah sehingga langsung dimasukkan dan dievaluasi ke atas.
"Proses evakuasi jenazah ke atas itu medanya cukup sulit karena bertebing curam sekitar 40 meter dari dataran rendah. Namun tim SAR gabungan dan masyarakat lainnya juga datang dan melakukan evakuasi secara bersama-sama jenazah ke atas," tandasnya (*)