Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pilgub Maluku Utara 2024

Tak Didukung Partai Golkar, Edi Langkara Minta Dukungan Semua Partai untuk Pilgub Maluku Utara 2024

Cabug Maluku Utara 2024 Edi Langkara tengah bangun bangun konsolidasi dengan sejumlah Parpol, terkait dukungan di Pilgub Maluku Utara.

Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TribunTernate.com/Munawir Taoeda
PEMILU: Calon Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halmahera Tengah aktif, Edi Langkara tengah membangun konsolidasi dengan sejumlah Parpol, untuk mendukungnya di Pilgub Maluku Utara, sesab Partai Golkar yang ia naungi belum memberikan sinyal, Senin (22/8/2022). 

TRIBUNTERMATE.COM - Tidak dapat rekomendasi dari Partai Golkar, Edi Langkara mengatakan telah melakukan komunikasi di semua partai untuk minta dukungan untuk Pilgub Maluku Utara 2024.

"Komunikasi politik di semua Parpol saya jalani, baik PAN, Golkar, Nasdem, Gerindra, saya lakukan termasuk PDI-P juga saya komunikasi. Karena tidak ada yang serba kemungkinan, semua harus dijalani secara sistematis, dan Parpol itu tidak ada yang tabung, harus kita komunikasi demi Pilgub Maluku Utara 2024, "katanya, Minggu (21/8/2022).

"Saya punya komunikasi sosial dengan Parpol semua bagus, dan menurut saya adalah salah satu instrumen bagus, yang penting dalam mengkolaborasikan antara kepentingan Parpol dengan tokoh-tokoh, salah satunya saya yang selalu bisa akomodasi kepentingan mereka di partai-partai yang lain kenapa tidak, Pilgub Maluku Utara 2024, "sambungnya.

Edi Langkara menjelaskan, ego kelompok-kelompok harusnya jangan lagi dibangun, dikubu-kubu Parpol sebab hal seperti itu baginya, akan mempunyai dampak politik yang tidak baik kepada masyarakat.

Baca juga: Demi Curi Hati Masyarakat pada Pilgub Maluku Utara 2024, Edi Langkara Sudah Turun ke Kampung-kampung

Spirit kita itu bahwa pada kepentingan masyarakat, terhadap pembangunan kawasan, untuk mengambil wilayah kita harus berakhir dari euforia dan spirit lama terhadap adanya semangat-semangat sektarian, semangat kampungisme itu harus dihilangkan."

Baca juga: Capt Ali Ibrahim Sebut Bukan Saingan, Edi Langkara: Dia Takut Lawan Saya di Pilgub Maluku Utara 2024

Tidak tepat lagi atau tidak update lagi dengan politik identitas Maluku Utara, selalu tertinggal karena selalu mengusung, misalnya Morotai, bicara Morotai, Fagogoru bicara Fagogoru, Tidore bicara Tidore, nah ini yang akan menghambat kita dalam mengelola kebijakan zaman sekarang, "akunya.

"Jadi akhirnya birokrasi itu berdasarkan kuasa kampung lah, kebijakan berbasis kampung lah, ini harus dihindari kalau kita mau bicara masa depan Maluku Utara, yang diperhitungkan dalam kancah internasional, "cetusnya.

"ini spirit kita harus arahnya kesana, kepentingan secara mayoritas Maluku Utara tidak lagi apa yang saya katakan tad, semangat-semangat identitas lokal harus kita akhiri kalau tidak kita tidak akan maju. "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved