Sail Tidore 2022
Wali Kota Tidore Minta BAKAMLA RI Dukung Pengamanan Sail Tidore 2022
Capt H Ali Ibrahim meminta dukungan Kepada Kepala Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia, Laksda Aan Kurnia dalam kegiatan pelaksanaan Sail
Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM- Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H Ali Ibrahim meminta dukungan Kepada Kepala Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) Republik Indonesia, Laksda Aan Kurnia dalam kegiatan pelaksanaan Sail Tidore 2022, ikut menjaga keamanan barang muatan Kapal Tenggelam di Perairan Tidore sebagai Asset Bersejarah serta dukungan wisata bahari di Kota Tidore.
Wali Kota Tidore Tidore Kepulauan Capt H Ali Ibrahim menyampaikan itu, saat melakukan tatap muka dengan Kepala BAKAMLA RI, Laksda Aan Kurnia, di ruang kerjanya, di Jakarta, Rabu (31/8/2022)
Capt H Ali Ibrahim mengemukakan, sebagai salah satu kota pusaka dan maritim dunia berdasarkan temuan Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir, Kementerian Kelautan Perikanan RI menemukan situs bawah air bersejarah.
Baca juga: Kukuhkan Alumni SMP N 7 Tidore, Wakil Walikota Berharap Peran Aktif Alumni dalam Pendidikan
Baca juga: 4 Mesin Air Minum Ditempatkan di Pantai Tugulufa Selama Sail Tidore 2022 Berlangsung
Dua diantaranya memiliki pesona memukau yaitu situs tanjung Soasio dan situs tanjung Tongwai Kota Tidore Kepulauan.
“Kami meminta kepada Kepala BAKAMLA RI untuk mendukung pelaksanaan Sail Tidore 2022, menjaga dan menjamin keamanan barang muatan kapal tenggelam di Kota Tidore sebagai asset bersejarah dan sebagai wisata bahari serta olahraga menyelam di Kota Tidore Kepulauan.” katanya.
Capt H Ali Ibrahim mengatakan, Kepala BAKAMLA RI menyambut baik tatap muka tersebut dan memberikan dukungan kepada pemerintah Kota Tidore dalam pelaksanaan Sail Tidore 2022.
Maupun permintaan dukungan keamanan terhadap situs bersejarah, wisata bahari serta olahraga menyelam di Kota Tidore.
Diketahui dua lokasi yakni Tanjung soa-sio dan tanjung tongowai merupakan lokasi ditemukannya dua situs sejarah bawah laut.
Situs Sejarah yang ditemukan di kedua lokasi tersebut berupa artefak dan meriam serta serta sejumlah fragmen seperti guci dan gerabah. (*)