Berikut Penjelasan Pemerintah Terkait Penyebab Turunnya Harga Kopra di Halmahera Utara
Harga jual kopra di Halmahera Utara, Maluku Utara kian hari kian turun, sehingga membuat petani kelapa harus memutar otak.
TRIBUNTERNATE.COM - Harga kopra di Halmahera Utara, Maluku Utara kian hari kian turun.
Kepala Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Halmahera Utara, Nyoter Koenoe mengatakan harga jual kopra bervariasi, dihargai dari Rp 6 ribu per kilogram hingga Rp 7.400 per kilogram.
Turunnya harga kopra di Halmahera Utara, karena stok kopra di pabrik melimpah, dan harga minyak dunia turun.
"Memang harga kopra turun ini dipengaruhi harga mentah minyak turun, belum lagi stok kopra di pabrik melimpah, "jelasnya.
Baca juga: Harga Kopra Maluku Utara Turun, Sembako Naik, Petani Menjerit, Pemda Diminta Intervensi Pasar
Dikatakan Nyoter, untuk harga kopra di Surabaya saat ini Rp 9 ribu per kilogram.
"Bayangkan harga di Surabaya turun, kalau di Halmahera Utara, ya pasti rutun, "katanya.
Diketahui, produk kopra sebagian besar masyarak kenal, berasal dari tanaman kelapa.
Kopra sendiri memiliki nilai ekonomis tinggi, bahkan seluruh bagian tanaman kelapa bermanfaat, seperti batang, daun hingga buah.
Ya, akhir-ahkir ini batang pohon kelapa beli dari Surabaya, Jawa Tengah digunakan bahan bangunan rumah.
Di masyarakat lokal, batang pohon kelapa juga dimanfaatkan bahan rumah, kayu bakar, begitu juga daunnya apalagi buahnya.
Buah kelapa misalkan, jika diolah menjadi banyak manfaat, bisa digunakan masyarakat, sebagai bahan sehari-hari.
Di masyarakat lokal Maluku Utara, hasil olahan kopra menjadi minyak kelapa atau minyak mentah, kemudian diolah kembali.
Hasil olahan dari bahan mentah tersebut minyak goreng, biodiesel, mentega, kosmetik, sabun serta pelembut kuli.
Hasil produksi daging kelapa, menjadi kopra proses pengiringan, atau mengurangi kadar air dibilang cukup lama.
Kadar air daging kelapa menjadi kopra, dari 50 persen sampai kadarnya menjadi 5 persen.