Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Berikut Penjelasan Pemerintah Terkait Penyebab Turunnya Harga Kopra di Halmahera Utara

Harga jual kopra di Halmahera Utara, Maluku Utara kian hari kian turun, sehingga membuat petani kelapa harus memutar otak.

Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Arafik Hamid
HARGA: Menurut Kepala Dinas Perinduatrian dan Perdagangan Halmahera Utara, Nyoter Koenoe, harga kopra yang kian hari kian turun ini dipengaruhi harga mentah minyak turun, dan stok kopra di pabrik melimpah, Sabtu (3/9/2022). 

"Memang proses pengiringan kadar air dari daging kelapa sampai menjadi kopra itu lama," jelas Arafik, petani kopra asal Halmahera Utara.

Dengan demikian, proses itu membuat petani kopra sedikit kesulitan.

Karena waktu pengiringan sendiri memakan waktu dan tenaga.

Di Maluku Utara, proses pengiringan daging kelapa rata-rata melalpasi, tempat pengasapan (para-para terbuat dari bambu) menjadi kopra hitam.

Sementara d di luar Maluku Utara, seperti daeara Jawa prose pengeringannya, mungkin lewat sinar matahari (kopra puti).

"Kalau kita di Maluku Utara, proses pengiringan kadar air, lewat pengasapan, bahan menggunakan batik kelapa, "bnebernya.

Petani mengaku, harga komoditi kopra pekan ini turun hingga Rp 6 ribu per kilogram.

Harga tersebut bebera Usaha Dagang di yang jauh dari pusat ibu kota.

"Harganya dihargai kami petani di Maluku Utara terbilang cukup rendah, "akuhnya.

Baca juga: Harga Kopra Maluku Utara Hari Ini, 30 Agustus 2022: Di Halmahera Utara Kopra Rp 6 Ribu per Kilogram

Harga tersebut, petani di Maluku Utara tak gentar bahkan tetap bersemakan untung mengelola kopra.

Meski demikian, petani terus berharap agar harga kopra di hargai dengan proses pengolahan kelapa.

"Ya harganya disesuaikan, dan dihargai sesuai proses pengolahan kelapa menjadi kopra, "imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved