Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kasus Tewasnya Brigadir J

Bharada E Terguncang setelah Tembak Brigadir J, Ferdy Sambo Ambil Alih Ikut Menembak

Kronologi penembakan Brigadir J ini disampaikan melalui pengacaranya, Ronny Talapessy

Editor: Ifa Nabila
Tangkap layar Polri TV
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (kanan), berpapasan dengan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E (kiri) saat proses rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM - Bharada Richard Eliezer alias Bharada E merasa syok atau terguncang jiwanya setelah menembak rekannya sendiri, Brigadir J.

Setelah Bharada E syok, atasannya, Ferdy Sambo yang berganti menembak.

Bharada E juga menembak Brigadir J lebih dari satu kali.

Baca juga: Selain Bharada E dan Ferdy Sambo, Ada 1 Lagi Ikut Tembak Brigadir J: Putri Candrawathi atau si Kuat?

Kronologi ini disampaikan melalui pengacaranya, Ronny Talapessy, dalam program Kompas Malam KompasTV.

“Klien saya sudah konsisten dalam BAP, saudara FS memerintah untuk membunuh,” ucap Ronny, Minggu (11/9/2022).

“Klien saya menembak pertama kali, tiga sampai empat tembakan.

Baca juga: Alasan Ferdy Sambo Beri Rp 500 Juta ke Bripka RR: Kaitannya dengan Putri Candrawathi di Magelang

Kemudian klien saya mundur karena syok, kemudian saudara FS maju untuk menembak,” lanjutnya,

Di sisi lain pihak Ricky Rizal dan Kuat Maruf tidak menyampaikan keterangan bahwa Ferdy Sambo menembak Yosua.

Pengacara Ricky Rizal mengaku kliennya hanya melihat Sambo menembak tembok dan lokasi lain sebagai bentuk penyamaran perkara.

“Soal saudara RR tidak melihat, atau saudara KM tidak melihat, nanti kita uji bersama di pengadilan,” kata Ronny.

Sementara Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut ada indikasi Brigadir Yoshua Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J ditembak lebih dari satu senjata.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan terdapat perbedaan besaran lubang bekas tembakan di tubuh Brigadir J.

Namun untuk membuktikan indikasi tersebut, pihaknya akan menunggu hasil autopsi ulang.

Baca juga: Bharada E Sebut Ferdy Sambo yang Terakhir Tembak Brigadir J, Suami Putri Candrawathi Tidak Ngaku

"Nanti uji autopsi ulang itu sangat membantu, ada perbedaan besaran lubang di jenazah antara satu sisi dan sisi yang lain."

"Jadi ini nanti kalau seandainya terbukti dalam autopsi ulang, akan membuktikan bahwa dia tidak mungkin ditembak satu senjata, berarti ada dua senjata. Itu titik krusial di autopsi kedua penting untuk menjawab."

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved