Kabar Sepak Bola
Sakitnya Liverpool di Liga Champions Pasca-Melepas Sadio Mane: Pertahanan Berkali-kali Jebol
Melempemnya performa Liverpool pun menimbulkan pertanyaan; apakah Sadio Mane turut membawa gencarnya serangan Liverpool.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemain sepakbola asal Senegal, Sadio Mane, masih terus diperbincangkan berkat dua hal, yakni keputusannya untuk bergabung dengan Bayern Munich dan meninggalkan Liverpool.
Diketahui, Sadio Mane dilepas oleh Liverpool ke Bayern Munich pada bursa transfer musim panas 2022 dengan nilai transfer 35 juta euro (sekitar Rp518,6 miliar).
Pemain berusia 30 tahun itu menandatangani kontrak jangka panjang di Bayern Munich, yakni hingga 30 Juni 2025.
Menurut pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, Bayern Munich beruntung mendapatkan pemain berkualitas seperti Sadio Mane.
Agaknya, perkiraan Jurgen Klopp tersebut memang benar adanya; keputusan Bayern Munich mendatangkan Sadio Mane adalah keputusan yang benar-benar menjanjikan.

Baca juga: Lepas Sadio Mane, Liverpool Kini Harus Terima Konsekuensi: Statistik Pressing Anjlok
Baca juga: Ada Darwin Nunez dan Luiz Diaz, Liverpool Masih Baik-baik Saja tanpa Sadio Mane
Baca juga: Liverpool Kini Kepayahan, Jurgen Klopp akan Benar-benar Menyesal Melepas Sadio Mane
Sadio Mane dinilai memiliki pengalaman dan kualitas mumpuni untuk menggantikan mantan penyerang Bayern Munich yang kini berlabuh ke FC Barcelona, Robert Lewandowski.
Bahkan, berkat Sadio Mane, tim asuhan Julian Nagelsmann itu disebut-sebut masih tak terkalahkan meski telah ditinggalkan Robert Lewandowski.
Setelah melihat performanya, Sadio Mane telah membantu Die Bayern memperoleh awal gemilang dalam musim 2022-2023 kali ini.
Sadio Mane berkontribusi besar dalam cemerlangnya Bayern Munich pada tiga laga awal di Bundesliga 2022-2023.
Sejauh musim ini, Sadio Mane sudah mencetak 5 gol dalam 8 penampilan, dan kontribusinya di lapangan jauh melampaui catatan statistik.
Hal ini semakin kentara ketika turnamen Liga Champions UEFA (UCL) musim 2022-2023 digelar.
Baca juga: Sadio Mane Sama-sama Antusias di Bayern Munich maupun Liverpool: Ekspektasi adalah Motivasi
Baca juga: Bayern Munich Sempat Getol PDKT ke Erling Haaland, tapi Kini Beruntung Dapat Sadio Mane
Baca juga: Liga Champions: 5 Faktor Bayern Munich Bisa Menang atas Inter Milan, Salah Satunya Sadio Mane
Saat Bayern Munich menghadapi Inter Milan dan menang 2-0 dalam Fase Grup C Matchday 1 Liga Champions pada Rabu (7/9/2022) lalu, Sadio Mane tampak punya aspek permainan yang krusial.
Yakni, upayanya dalam membangun gim, penempatan posisinya, dan pergerakannya dari bola untuk menciptakan ruang bagi rekan satu timnya, dikutip dari bavarianfootballworks.com.
Sadio Mane juga punya kepribadian yang luar biasa.
Dia bisa menjadi pemimpin dalam serangan, dan rasa laparnya untuk berusaha lebih baik dan obsesi meraih banyak kemenangan bisa menular ke rekan satu timnya.
Bahkan, para penggemar mengagumi sekaligus menyayangi Sadio Mane, dan dia mengungkapkan apresiasinya kepada para penggemar dengan gestur yang tulus.
Misalnya, saat pemain kelahiran Bambali, Senegal, 10 April 1992 itu merayakan gol pertama dan pertandingan debutnya di Bayern Munich dengan para fans.

Lalu, bagaimana dengan Liverpool setelah ditinggalkan oleh Sadio Mane?
The Reds memang sudah merekrut Darwin Nuñez dan Luis Diaz untuk memperkuat serangan.
Namun, hingga sejauh musim ini berjalan, Liverpool masih tertatih-tatih.
Liverpool memiliki awal yang buruk dalam kampanye Liga Premier, dan performanya di UCL juga tidak lebih baik.
Dalam Matchday 1 Liga Champions, Napoli memang lawan yang cukup tajam bagi Liverpool di Stadio Diego Armando Maradona, Kamis (8/9/2022) lalu.
Namun, hanya sedikit yang bisa memprediksi Liverpool akan dibantai habis-habisan oleh tangan Partenopei dengan skor 1-4.
Penguasaan bola Liverpool sebenarnya sudah baik, yakni 62 persen.
Sayangnya, pertahanan Liverpool jebol tanpa persiapan matang berkali-kali, sementara lini penyerangnya kehilangan daya tembak yang benar-benar dibutuhkan.
Baca juga: Taat Agama, Sadio Mane dan Noussair Mazraoui Tak Angkat Bir dalam Sesi Foto Tahunan Bayern Munich
Baca juga: Jujurnya Sadio Mane pada Wasit Soal Gol Haram di Laga Bayern Munich vs Bochum: Saya Menyadari Itu
Meski begitu, bukan berarti Liverpool tidak memiliki opsi menyerang yang bagus.
Mohamed Salah, Luis Diaz, Roberto Firmino, Darwin Nuñez, dan Diogo Jota adalah beberapa senjata ampuh yang Liverpool miliki untuk melawan Napoli.
Namun, serangan mereka masih gagal membuahkan hasil.
Tak dipungkiri, Liverpool mendapat pelajaran berat saat kalah dari tim asuhan Luciano Spalletti itu.
Melempemnya performa Liverpool pun menimbulkan pertanyaan; apakah Sadio Mane turut membawa pergi gencarnya serangan Liverpool bersamanya?
Apakah saat masih di Liverpool, Sadio Mane jadi alasan utama mengapa Mohamed Salah bisa bermain dengan begitu baik?
Tak diragukan lagi, Sadio mane adalah bagian penting dari mesin Liverpool selama tahun-tahun puncak klub Merseyside itu.
Bisa dibilang, Sadio Mane menjadi pemain terpenting Liverpool selama periode kemenangan UCL dan musim perebutan gelar Liga Premier.
Dan kini, Liverpool benar-benar sudah kehilangan Faktor X-nya.
Sementara di sisi lain, Bayern Munich menjadi pihak yang diuntungkan berkat transfer Sadio Mane di musim panas ini.
6 Musim Perkuat Liverpool
Sadio Mane meninggalkan Liverpool setelah enam musim memperkuat klub yang berbasis di Anfield Stadium tersebut.
Dalam kurun waktu itu, Sadio Mane bermain dalam 269 laga dengan total waktu 21.593 menit bermain, serta mencatatkan 120 gol dan 48 assist.
Selain itu, Sadio Mane menjadi bagian integral dari kemenangan Liverpool di Liga Premier, Liga Champions, Piala FA, dan Piala Carabao di bawah asuhan Jurgen Klopp.
(TribunTernate.com/Rizki A.)