Anak dan Istri Menangis Rumah Dirobohkan Rentenir, Ditinggal Cari Uang untuk Bayar Utang Rp 1,3 Juta
Undang adalah warga Kampung Haurseah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut
Ia menyebut utang tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Utang pokoknya itu Rp 1,3 juta, bunga per bulan Rp 350 ribu. Itu bunga sudah dibayarkan beberapa bulan akhirnya tidak sanggup dan memilih buat ke Bandung, cari uang buat bayar," ungkapnya.
Baca juga: Rumah Seorang Dosen Unkhair Ternate Terbakar, Saksi Mata: Ada Bunyi Ledakan Diikuti Asap Tebal
Ia menuturkan, selama di Bandung, dia tidak menjalin komunikasi dengan sang rentenir selama beberapa bulan.
Ketika pulang, dia sempat tidak percaya rumah yang selama ini ia huni sudah rata dengan tanah.
Saat itu Undang mencari tahu alasan rumahnya lenyap kepada tetangganya.
"Saya tanya ke tetangga, ternyata rumah dirobohkan dan tetangga juga menyangka itu atas sepengetahuan saya," ucapnya.
Undang sudah melapor ke Polres Garut atas kejadian tersebut.
Dia berharap musibah yang menimpanya itu bisa dipertanggungjawabkan di depan hukum.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjabar.id dari para tetangga korban, mereka menyangka dirobohkannya rumah tersebut atas sepengetahuan korban.
Menurut keterangan tetangga korban, Teguh (30), rumah tersebut dibongkar langsung oleh pelaku yang diketahui berinisial A dan dibantu orang suruhannya.
"Ada sekitar sembilan orang yang ikut membongkar, disaksikan langsung oleh A. Waktu kejadian, dia bilang 'jangan ikut campur'," ujarnya kepada Tribunjabar.id.
(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhat Pilu Undang Saat Pulang Rumahnya Sudah Rata dengan Tanah, Istri dan Anak Hanya Bisa Menangis