Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Pengamat Sepak Bola Tanggapi Tragedi Stadion Kanjuruhan: Biarkan Tim Pencari Fakta Bekerja
Pengamat sepa bola Mohamad Kusnaeni meminta publik untuk tidak tergesa-gesa membuat penilaian terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.
TRIBUNTERNATE.COM - Duka tengah menyelimuti dunia sepak bola Indonesia.
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah digelarnya laga Derby Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya dalam pekan 11 Liga 1 musim 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).
Dalam laga tersebut, tim tuan rumah, Arema FC, menelan kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya.
Akibat tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, sebanyak 125 orang meninggal dunia (menurut data final dari Kementerian Kesehatan RI).
Kerusuhan berdarah ini pun menjadi sorotan internasional dan disebut sebagai yang terparah nomor dua di dunia.
Di Indonesia sendiri, pengamat sepa bola Mohamad Kusnaeni atau kerap disapa Bung Kusnaeni memberikan tanggapannya.
Baca juga: Kisah Arif Junaedi, Putranya Jadi Korban Tewas di Tragedi Kanjuruhan: Sebelumnya Sudah Saya Larang
Baca juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 2 Pemain Arema FC Ungkap Kesaksiannya: Masih Teringat Sampai Sekarang
Baca juga: Penggawa RANS Nusantara FC Ungkapkan Rasa Dukacita Atas Tragedi Maut di Kanjuruhan

Terkait insiden Kanjuruhan, bung Kus mengatakan, sebaiknya publik tidak tergesa-gesa membuat penilaian.
Apalagi membebankan kesalahan kepada pihak tertentu yang tidak terkait langsung dengan pertandingan tersebut.
"Sebaiknya kita tunggu hasil investigasi Tim Pencari Fakta yang baru saja dibentuk. Biarkan mereka bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi," kata bung Kus saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (3/10/2022).
Bung Kus mengatakan, setiap kegiatan tentu ada penanggung jawabnya. Dalam hal ini, ia merujuk ke panitia pelaksana (Panpel) yang dibentuk oleh masing-masing klub tuan rumah.
Sebab, menurut bung Kus, Panpel inilah yang mengurus semuanya di lapangan, termasuk mengurus perizinan, penjualan tiket, dan sebagainya.
"Nah, kita tunggu bagaimana nanti Tim Pencari Fakta mengungkapkan itu. Apakah Panpel sudah melaksanakan rekomendasi atau izin yang diberikan terkait pertandingan? Misalnya, soal jumlah tiket yang dijual, personil keamanan, dan seterusnya," ujarnya.
Kata bung Kus, Panpel tentu hanya sebagian kecil dari mata rantai kompetisi ini. Tim Pencari Fakta nantinya juga perlu menulusuri bagaimana peran pihak-pihak lain yang juga terkait pertandingan ini.
Ujar bung Kus, banyak sekali yang terlibat dalam pelaksanaan pertandingan. Misalnya perangkat pertandingan, petugas keamanan, operator kompetisi, federasi (PSSI), dan lain-lain.
Lanjutnya, masing-masing memiliki tugas dan fungsi.