Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, 2 Pemain Arema FC Ungkap Kesaksiannya: Masih Teringat Sampai Sekarang
Akibat tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu (1/10/2022) lalu, 125 orang meninggal dunia
TRIBUNTERNATE.COM - Duka tengah menyelimuti dunia sepak bola Indonesia.
Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah digelarnya laga Derby Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya dalam pekan 11 Liga 1 musim 2022-2023, Sabtu (1/10/2022).
Akibat tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, ratusan orang meninggal dunia.
Data final dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) menyebut, hingga Senin (3/10/2022) sore tercatat total korban sebanyak 438 orang, dengan rincian luka ringan-sedang 219 orang, luka berat 68, dan korban dalam perawatan sebanyak 26 orang.
"Serta korban yang meninggal dunia 125 orang. Ini data sampai sore, ini datanya sudah final," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi kepada Tribunnews.com, Senin (3/10/2022).
Kerusuhan terpicu ketika supporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya, masuk ke lapangan dan situasi selanjutnya tidak terkendalikan.
Pihak kepolisian lalu melepas gas air mata, kemudian para penonton berdesak-desakan keluar yang berakhir menjadi Tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Pelatih dan Kapten Persija Juga Sampaikan Dukacitanya untuk Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Mahfud MD Beri Perintah ke Kapolri dan Panglima TNI serta Bentuk Tim Khusus Tangani Kasus Kanjuruhan
Baca juga: Seluruh Pengurus PSSI Diminta Mundur akibat Kerusuhan di Kanjuruhan: Menghormati Korban dan Keluarga
Atas tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut, dua pemain Arema FC, Adam Alis dan Sergio Silva memberikan kesaksian mereka.
Penyerang Arema FC, Adam Alis masih terbayang jelas bagaimana kondisi di Stadion Kanjuruhan ketika itu.
Supporter yang memenuhi Stadion Kanjuruhan ada yang turun ke lapangan dengan jumlah yang banyak.
Terlibat bentrok dengan pihak keamanan hingga tembakan gas air mata yang menambah parah kondisi di stadion tersebut.
Aremania, sebutan suporter Arema FC yang yang berada turun ke lapangan berusaha mencari pertolongan akibat tembakan gas air mata itu, termasuk ke beberapa pemain Arema FC, dalam laporan BolaSport.
Adam Alis yang ketika itu sedang berada di ruang ganti pemain Arema FC kaget melihat situasi di luar karena kejadiannya begitu cepat.
"Masih teringat di pikiran pemain sampai sekarang," kata Adam Alis, dikutip dari BolaSport.
"Semua melihatnya di dalam ruangan dan suasana begitu mengerikan," bebernya.