Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Kesaksian Korban Kanjuruhan, Aparat Tolak Selamatkan Suporter: Yang di Mobil Brimob Tak Mau Bantu
Pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut, aparat disebut menolak memberi bantuan kepada para suporter.
“Kamu itu enggak punya hati, walaupun kamu lihat ini suporter wanita yang sedang sekarat,” ucap Udin menirukan apa yang dikatakan si suporter kala itu.
“Dari yang lainnya enggak ada bantuan, itu yang saya lihat, bisa ingat sampai saat ini,” lanjut Udin.
Diketahui, langkah pihak aparat yang mencoba mengendalikan massa dengan tembakan gas air mata di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2020) berujung maut.
Berdasarkan keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, peristiwa bermmula saat berakhirnya pertandingan Arema VS Persebaya Surabaya.
Sejumlah pendukung Arema yang merasa kecewa turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial Arema.
Petugas pengamanan kemudian berupaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.
Semakin lama kekecewaan suporter makin kuat dan kemarahan tidak terkendali, karena disertai dengan lemparan benda-benda ke lapangan.
Guna meredakan kemarahan suporter, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter.
Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.
Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.
(Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Tragedi Kanjuruhan Berikan Kesaksian, Lihat Aparat Tolak Beri Pertolongan Saat Rusuh Terjadi