Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Edi Langkara Ungkit Halmahera Tengah yang Biaya Pembebasan Sofifi, Sekarang Tak Dianggap

Edi Langkara ungkit lagi pembiayaan pembebasan lahan di Sofifi yang dulu dibiayai Halmahera Tengah dan saat ini malah tak dianggap.

Penulis: Randi Basri |
Tribunternate.com/Randi Basri
Bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara saat memberikan sambutan di acara referensi 23 Tahun Provinsi Maluku Utara, Selasa (18/10/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Bupati Halmahera Tengah, Maluku Utara, Edi Langkara, secara terang-terangan sampaikan keluhannya di hadapan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Ha itu diungkapkan dalam kegiatan refleksi 23 Tahun Provinsi Maluku Utara yang berlangsung di royal Resto Ternate, Selasa (18/10/2022) dini hari.

Menurutnya, perjuangan pemekaran Sofifi memang banyak tokoh yang terlibat dan melalui beberapa birokrasi itu dibiayai oleh pemerintah Halmahera Tengah kala itu.

Bahkan seluruh pembebasan lahan Sofifi, itu dibiayai oleh Pemda Halmahera Tengah, namun kenapa sekarang nama Pemda Halmahera Tengah tidak ada di Sofifi.

"Halmahera Tengah itu hampir tidak punya nama di Sofifi padahal kala itu Halmahera Tengah punya kontribusi besar terhadap Sofifi," jelas Edi Langkara.

Baca juga: Jelang 23 Tahun Maluku Utara, Ibu Kota Sofifi Belum 100 Persen Rumah Kita

Dia menyebut, dari perjuangan Sofifi ini bukan saja pokok pikiran yang dilunturkan para tokoh-tokoh. Namun untuk pembiayaan juga.

Dan di Sofifi itu kata Bupati Halmahera Tengah ini, kala itu seluruh ruas jalan dibiayai oleh Pemda Halmahera Tengah. Kalau pun untuk hari ini faktanya dimana jalan yang sudah dibebaskan Provinsi Maluku Utara.

"Seluruh jalan Sofifi itu dari Pemerintah Halmahera Tengah yang telah membebaskan," katanya.

Untuk itu Edi menyebut, mari sama-sama untuk melihat fakta tersebut dengan kondisi Sofifi seperti sekarang. Bahkan ada cita-cita bersama demi kesejahteraan, keadilan, mari duduk bersama.

"Saya bicara ini sebagai aktivis bukan sebagai Bupati, kalau kita bicara soal perjuangan Sofifi," tambah Edi.

Olehnya itu Edi Langkara menegaskan kepada Gubernur Maluku Utara, agar segera mengintruksi kembali pikiran-pikiran teman-teman di Sofifi, agar membuka diri untuk bisa dialog dengan masyarakat hingga bisa sempurna bicara soal Sofifi.

Apalagi Edi menyebut, Maluku Utara ini punya Ternate, Tidore, Halteng, Halut, Halsel, Halbar, Haltim, Morotai, Sanana dan Taliabu. Jadi gambar birokrasi juga harus mencerminkan pelangi Maluku Utara.

"Saya bicara ini apa adanya, dan sesuai tuntutan dalam memperjuangkan pemekaran Sofifi," jelasnya.

Pembicaraan ini kata Edi Langkara, disampaikan dalam kacamata hati yang terdalam kepada Gubernur Maluku Utara.

"Saya bicara jujur dalam perjalanan sejarah perjuangan Sofifi kala itu. Dan untuk refleksi ini harus kita bicara masa depan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved