Liga Inggris
Duka Graham Potter Kenang Ayah dan Ibu yang Meninggal di Awal Karier sebagai Pelatih Brighton
Pelatih Chelsea, Graham Potter, menyimpan duka yang mendalam di awal kariernya sebagai pelatih Brighton & Hove Albion.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Graham Potter menyadari dirinya menjadi sorotan setelah menggantikan Thomas Tuchel sebagai pelatih Chelsea.
Baca juga: Tak Melulu Erling Haaland, Guardiola di Laga Leicester Vs Man City: Kevin De Bruyne Telah Kembali
Mantan pelatih Brighton & Hove Albion ini juga selalu dibanding-bandingkan dengan pendahulunya.
Graham Potter menyebut, hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi seorang pelatih.
"Selalu ada sosok yang di bawah tekanan, sehingga ada narasi ke sana," ujar Graham Potter, dikutip dari dailymail.co.uk.
Graham Potter menyebut, secara umum, pastilah pelatih baru dengan pelatih lama akan dibandingkan.
Namun jika hal ini terus-terusan menjadi pembahasan, maka tidaklah sehat bagi kondisi mental yang bersangkutan.
"Kalian ingin membandingkan dengan pelatih sebelumnya, pasti ada saja yang dibahas."
"Ini tidak bagus untuk kesehatan mental jika kalian terus membandingkan, saya mengatakannya secara umum," tuturnya.

Graham Potter membahas nasib serupa pada Steven Gerrard yang baru saja dipecat Aston Villa.
Steven Gerrard akan dibanding-bandingkan dengan Unay Emery.
"Kami adalah bagian dari oleharaga di mana kami menciptakan tekanan. Seseorang pasti ada yang di bawah tekanan," kata Graham Potter.
"Lalu yang satu hilang, berlanjut ke yang berikutnya. Saat ini Steven Gerrard (yang dipecat) beberapa minggu lalu, dan akan ada orang lain lagi lalu orang yang lain lagi," paparnya.

Graham Potter soal Kepemimpinan Thomas Tuchel
Graham Potter menjawab pertanyaan mengenai skuadnya yang sempat memburuk di era Thomas Tuchel.
Kini, di tangan Graham Potter, Chelsea mulai bangkit di musim ini.