Liga Prancis
Liga Prancis: Berkaca dari Match Troyes, Mentalitas Para Pemain PSG Disebut Jadi Masalah Utama
Eks pemain sepak bola profesional yang pernah memenangkan piala dunia menyoroti kelemahan yang dimiliki oleh PSG.
TRIBUNTERNATE.COM - Selama dua pertandingan berturut-turut, Paris Saint-Germain (PSG) berhasil menang dengan skor lumayan banyak namun di saat yang bersamaan juga kebobolan lebih dari satu kali.
Pada pertandingan 26 Oktober 2022, PSG berhasil mencetak 7 gol namun kebobolan 2 gol saat melawan Maccabi Haifa.
Terakhir pada 29 Oktober 2022, Les Parisiens hanya berhasil menang tipis dengan skor akhir 4-3.
Baca juga: Liga Prancis: Siap Naikkan Gaji, PSG Dirumorkan Siapkan Kontrak Baru hingga Messi Berusia 38 Tahun
Dikutip dari PSG Talk, merujuk dari hasil pertandingan tersebut, mantan pemain sepak bola pemenang piala dunia, Bixente Lizarazu menyoroti apa yang menjadi kelemahan PSG.
Eks pemain timnas Prancis itu menyebut, sumber masalah dari PSG adalah mentalitas para pemainnya.
Baca juga: Liga Prancis: Akhirnya Pecahkan Rekor Musim Lalu, Messi Makin Gacor di Tahun ke-2 Bersama PSG
"Untuk bertahan adalah sebuah mentalitas, sebuah kedisiplinan, dan mereka tidak memiliki itu," ujar Lizarazu.
Lizarazu menyoroti bagaimana permainan PSG langsung buyar dan kacau begitu kehilangan kuasa terhadap bola.
Kritik serupa juga sempat disampaikan oleh pemain legenda Manchester United (MU), Peter Schmeichel.
Schmeichel menilai PSG saat ini akan sangat sulit memenangkan tropi UEFA Champions League (UCL) alias Liga Champions.
Berkaca dari pertandingan PSG Vs Maccabi Haifa, Schmeichel menyindir buruknya pertahanan PSG.
Schmeichel menyoroti saat PSG unggul 4-0, tiba-tiba skor menjadi 4-2.
Baca juga: Liga Spanyol: Barcelona Lebih Lembek Ketimbang PSG? Eks Pemain Barca Bocorkan Rutinitas Latihan
"Mereka (PSG) membutuhkan gol yang banyak untuk memenangkan pertandingan, dan itu tidak akan selalu terjadi," kata Schmeichel.
"Saya pikir mereka sangat buruk dalam bertahan dan itu juga karena tiga pemain di depan, ketika Anda berada di stadion, Anda melihat bagaimana mereka sangat sedikit membantu bertahan," ujar Schmeichel.
Schmeichel lalu menyoroti bagaimana Bayern Munich dan Manchester City, yang seluruh 11 pemainnya ikut menyerang sekaligus bertahan.
Offense Elit tapi Defense Sulit