Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Piala Dunia Qatar 2022

Piala Dunia 2022: Cegah Teror yang Sasar Warga Israel, Qatar Tingkatkan Keamanan Nasional

Kekhawatiran IS akan menargetkan warga Israel menjadi salah satu faktor Qatar tingkatkan keamanan nasional selama Piala Dunia 2022.

Vincent AMLVY / AFP
Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. Foto diambil pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Kekhawatiran IS akan menargetkan warga Israel menjadi salah satu faktor Qatar tingkatkan keamanan nasional selama Piala Dunia 2022. 

TRIBUNTERNATE.COM - Otoritas Qatar kemungkinan akan meningkatkan keamanan nasional dalam 30-90 hari ke depan saat negara Teluk tersebut bersiap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Pesta sepak bola terbesar di dunia yang berlangsungĀ dari 20 November hingga 18 Desember 2022 tersebut diperkirakan akan menarik sekitar 1,5 juta pengunjung asing.

Qatar memang destinasi yang relatif aman dan sebagian besar kunjungan ke negara itu bebas masalah.

Namun, dengan adanya event masif seperti Piala Dunia, diperkirakan ada ancaman tambahan di Qatar, di antaranya adalah demonstrasi dan terorisme.

Pasukan keamanan Qatar memang akan berupaya untuk mengurangi ancaman, tetapi kemungkinan pengunjung dapat menghadapi gangguan kecil karena langkah-langkah keamanan yang diperketat itu.

Meskipun demonstrasi tanpa izin secara efektif adalah hal ilegal, Qatar telah mengalami peningkatan aktivitas protes menjelang Piala Dunia.

Sejak memenangkan voting sebagai tuan rumah Piala Dunia pada Desember 2010, praktik perburuhan Qatar, termasuk sistem Kafala (sponsor), semakin menjadi sorotan internasional.

Organisasi hak asasi manusia telah menyamakan Kafala dengan bentuk perbudakan modern, karena para pekerja berketerampilan rendah tidak dapat meninggalkan Qatar atau berganti pekerjaan tanpa izin majikan mereka.

Akibatnya, ratusan pekerja asing berunjuk rasa pada Agustus 2019 dan Mei 2020 menuntut kondisi kerja dan kehidupan yang lebih baik serta pembayaran gaji yang tepat.

Saat Qatar akhirnya mereformasi sistem perburuhannya pada September 2020, masih banyak perusahaan yang terus melanggar hak-hak pekerja.

Belum lama ini, pada 14 Agustus 2022 lalu, sekitar 500 buruh berunjuk rasa di luar kantor perusahaan Al Bandary untuk menuntut pembayaran gaji mereka.

Meskipun demikian, pihak berwenang dengan cepat menekan kerusuhan sipil sebelum situasi meningkat.

Pada akhir Agustus 2022, aparat keamanan menangkap 60 pekerja yang berpartisipasi dalam protes 14 Agustus dan mendeportasi mereka kembali ke negara asal.

Dengan demikian, respons cepat Qatar terhadap pekerja yang melakukan protes dapat menghalangi terjadinya insiden yang tak diinginkan.

Piala Dunia Qatar 2022
Piala Dunia Qatar 2022 (asianews.it)

Baca juga: Bongkar Munafiknya FIFA, Aktivis Ungkap Israel Persulit Warga Palestina di Piala Dunia Qatar 2022

Baca juga: Beri Dukungan pada Warganya, Israel Ingin Dirikan Kantor Sementara di Qatar Selama Piala Dunia 2022

Baca juga: Piala Dunia 2022 Bantu Soroti 15 Tahun Blokade Israel, Pesepakbola Palestina: Israel Tak Hormati HAM

Meskipun tidak ada serangan teror yang signifikan di Qatar dalam beberapa tahun terakhir, Piala Dunia bisa menjadi target yang menarik bagi kelompok-kelompok militan karena kedatangan banyak orang asing.

The Islamic State (IS) telah memperingatkan agar tidak mengadakan Piala Dunia di Qatar, mengklaim bahwa itu merupakan "penyimpangan dari Islam."

Kelompok itu sebelumnya mengeluarkan ancaman terhadap Piala Dunia 2018 di Rusia, mendesak simpatisan ISIS untuk melakukan serangan.

Pada bulan-bulan sebelum acara tersebut, petugas Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan bahwa mereka telah menetralisir sel-sel teror di Kaliningrad, Saint Petersburg, dan Yaroslavl, serta menangkap beberapa calon penyerang.

Selain itu, meskipun Qatar tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, warga Israel akan diizinkan masuk ke negara Teluk tersebut untuk menghadiri Piala Dunia.

Outlet berita Israel melaporkan bahwa sekitar 15.000 warga Israel telah membeli tiket untuk Piala Dunia 2022 di Qatar.

Meskipun tidak ada ancaman yang muncul sejauh ini, gerilyawan IS dikhawatirkan akan mencoba menargetkan orang Israel mengingat adanya konflik Israel dengan Palestina.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Banyak Stok Pemain Bintang, Senegal Tak Bergantung Melulu pada Sadio Mane

Baca juga: Jagokan Argentina di Piala Dunia 2022, Sadio Mane Puji Lionel Messi: Dia Pemain yang Luar Biasa

Baca juga: Cristiano Ronaldo Belum Berencana Pensiun, Piala Dunia 2022 Bukan Turnamen Internasional Terakhirnya

Baca juga: Lionel Messi Ungkap Piala Dunia 2022 Qatar akan Menjadi Piala Dunia Terakhirnya: Saya Gelisah

Terlepas dari peningkatan risiko dalam beberapa bulan mendatang, Qatar telah mengambil langkah-langkah khusus untuk meningkatkan kesiapan keamanannya.

Pasukan Qatar bekerjasama dengan negara-negara yang memiliki sistem keamanan canggih untuk mempersiapkan event kelas dunia.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, yang memiliki pengalaman luas dengan acara olahraga berskala besar seperti Super Bowl, telah melatih pasukan Qatar dengan pemeriksaan bagasi, pendeteksian dokumen palsu, dan mengidentifikasi individu yang mencurigakan.

Selain itu, Qatar telah menandatangani beberapa perjanjian dengan negara asing, seperti Maroko, Pakistan, Turki, dan Inggris, untuk mengirim pasukan tambahan dalam menangani kerumunan besar.

Pasukan yang masuk meliputi ribuan polisi anti huru hara, pasukan khusus, dan ahli bom.

Adanya pasukan keamanan memang dapat menggagalkan serangan terencana dari kelompok militan terpusat, tetapi mencegat serangan oleh simpatisan yang tidak terafiliasi dan individu yang tidak dikenal malah lebih sulit.

Oleh karena itu, ancaman serangan teror tidak dapat dikesampingkan, meskipun persiapan tingkat tinggi sudah dilakukan oleh pasukan keamanan Qatar dan asing.

Qatar juga akan mempertahankan postur keamanan yang tinggi secara nasional untuk mencegah insiden kerusuhan sipil atau terorisme saat jutaan orang berkumpul untuk Piala Dunia.

Pihak berwenang hampir pasti akan mengerahkan pasukan tambahan di lokasi pertandingan Piala Dunia dan area publik yang ramai, serta melakukan pemeriksaan keamanan secara acak.

Langkah-langkah tersebut akan menyebabkan penundaan kecil dan gangguan transportasi lokal.

Meskipun mencegah serangan teroris tunggal adalah hal yang sulit, kehadiran pasukan asing tambahan akan membuat Qatar lebih siap untuk menangani insiden semacam itu, sehingga dampaknya dapat ditekan.

Pengunjung Qatar disarankan untuk mematuhi instruksi keamanan yang berlaku dan berjaga-jaga terhadap gangguan akibat upaya peningkatan keamanan saat mereka melakukan perjalanan ke sana dalam 30-90 hari ke depan.

Sumber: Crisis24

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved