Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Piala Dunia Qatar 2022

Kritisi Qatar, Rod Stewart Tolak Tawaran 1 Juta Dolar AS untuk Tampil di Pembukaan Piala Dunia 2022

Salah satu musisi yang tegas tak mau tampil di pembukaan Piala Dunia 2022 adalah penyanyi sekaligus penulis lagu legendaris asal Inggris, Rod Stewart.

Instagram/sirrodstewart
Penyanyi dan penulis lagu legendaris asal Inggris, Rod Stewart, salah satu musisi yang tegas tak mau tampil di pembukaan Piala Dunia 2022. 

TRIBUNTERNATE.COM - Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar seolah tak lepas dari sejumlah kontroversi yang melingkupinya, salah satunya soal pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Kontroversi dan kritik mengenai pelanggaran HAM juga memengaruhi pelaksanaan upacara pembukaan Piala Dunia 2022, di mana sejumlah artis menolak untuk tampil.

Padahal, pelaksanaan Piala Dunia 2022 tinggal menghitung hari.

Salah satu musisi yang tegas tak mau tampil di pembukaan Piala Dunia 2022 adalah penyanyi sekaligus penulis lagu legendaris asal Inggris, Rod Stewart.

Dikutip dari laman variety, Rod Stewart mengungkapkan bahwa dirinya menolak tawaran senilai lebih dari 1 juta Dollar AS untuk tampil di Piala Dunia 2022,

Keputusan Rod Stewart ini merupakan bagian dari kritik terhadap pelanggaran HAM yang berkembang dan mengarah ke Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. 

Baca juga: Piala Dunia 2022: Timnas Senegal Tiba di Doha, Qatar tanpa Sadio Mane

Baca juga: Piala Dunia 2022: Daftar 17 Pemain Bayern Munich yang Dipanggil untuk Tim Nasional Masing-masing

Baca juga: Jelang Piala Dunia 2022, Qatar Pakai Teknologi AI untuk Prediksi Kerumunan hingga Atur Suhu Stadion

Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. Foto diambil pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022.
Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. Foto diambil pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. (Vincent AMLVY / AFP)

Baca juga: Jelang Piala Dunia Terakhirnya, Ronaldo Curhat Dikhianati di Man United: Ogah Hormati Erik Ten Hag

Baca juga: Piala Dunia - Julian Nagelsmann Tanggapi Soal Dukun untuk Sadio Mane: Saya Tak Tahu Dukun Itu Apa

Diketahui, terpilihnya Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 juga diiringi dengan sorotan pelanggaran HAM di wilayah itu, seperti diskriminasi sistemik terhadap perempuan dan kaum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Queer (LGBTQ).

Selain, itu, Qatar juga dikritik akibat tingginya jumlah kematian di kalangan pekerja migran dalam proses konstruksi atau pembangunan stadion dan fasilitas lain untuk gelaran Piala Dunia 2022.

Menurut laporan dari The Guardian, sekitar 6.500 pekerja migran dari Nepal, India, Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka tewas di Qatar antara tahun 2010 (saat negara itu resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022) hingga 2021.

Para pekerja migran di Qatar juga disebut-sebut harus bekerja antara 14-18 jam dalam satu hari di bawah temperatur udara yang tinggi.

Rod Stewart mengatakan kepada The Times, dirinya "ditawari banyak uang, lebih dari juta dollar AS, untuk tampil di sana [Qatar] 15 bulan yang lalu."

Ia lalu memilih untuk menolaknya, mengingat adanya gejolak politik yang dipublikasikan di negara itu.

“Rasanya tidak benar untuk pergi dan melakukannya. Dan Iran juga harus keluar [dari Piala Dunia 2022] karena sudah memasok senjata,” kata Rod Stewart sembari menambahkan kritikannya terhadap Iran.

Kritik terhadap Dugaan Pelanggaran HAM Qatar

Kepala Eksekutif Piala Dunia 2022 di Qatar, Nassar al-Khater, sebelumnya telah menyatakan bahwa semua penggemar “dari segala jenis kelamin, orientasi (seksual), agama, ras” harus merasa diterima dan aman di acara tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved