Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Piala Dunia Qatar 2022

Mendulang Uang dari Piala Dunia, Ini 4 Ladang Cuan Terbesar FIFA: Hak Siar TV hingga Penjualan Tiket

FIFA yang dibentuk pada 1904 itu memang bersifat nonprofit, tetapi punya pengaturan perputaran uang yang luar biasa.

AFP/Yuri Kardobnove via Kompas.com
Trofi Piala Dunia atau World Cup FIFA 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebagai turnamen sepak bola terbesar di dunia, Piala Dunia merupakan ajang yang bisa menjadi salah satu ladang uang bagi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

FIFA pun mengatur 'bisnis' dari turnamen yang diadakan selama empat tahun sekali ini, dengan pendapatan mencapai miliaran dollar AS.

Federasi yang pertama kali dibentuk pada 1904 itu memang bersifat nonprofit, tetapi punya pengaturan perputaran uang yang luar biasa.

FIFA telah menginvestasikan sebagian besar pendapatannya kembali ke pengembangan game, termasuk pada ajang Piala Dunia.

Oleh karenanya, FIFA memiliki kekuatan penghasilan yang luar biasa.

Baca juga: Sadio Mane Cedera Jelang Piala Dunia 2022, Virgil van Dijk: Saya Tahu Betul Apa yang Dia Rasakan

Baca juga: Deretan Protes Supporter Klub Bundesliga terhadap Piala Dunia 2022 Qatar, Kecam Pelanggaran HAM

Baca juga: Sadio Mane Cedera dan Tak Bisa Ikut Piala Dunia 2022, FIFA Tuai Kritikan di Media Sosial

Pada 2018 lalu, FIFA meraup pendapatan lebih dari 4,6 miliar dollar AS dari Piala Dunia yang digelar di Rusia.

Dari penghasilan tersebut, FIFA menggelontorkannya ke sejumlah sektor, seperti biaya komite penyelenggara Piala Dunia, uang hadiah, serta biaya perjalanan dan akomodasi untuk tim dan staf pendukung.

Selain itu, FIFA juga memberikan peninggalan berupa dana pengembangan olahraga di negara tuan rumah.

Rusia sebagai tuan rumah jelas memperoleh dana pengembangan sepak bola setelah Piala Dunia 2018 usai.

Adapun untuk tahun ini, juara Piala Dunia 2022 akan menerima hadiah berupa uang senilai 44 juta dollar AS dari total hadiah 440 juta dollar AS, yang diberikan oleh FIFA.

FIFA memang mengatur akun keuangannya dalam siklus empat tahun di setiap Piala Dunia.

Saat tak ada gelaran Piala Dunia, FIFA pun masih mendapat penghasilan yang lumayan besar.

Untuk siklus keuangan periode 2015-2018 yang paling baru diterbitkan, FIFA mememperoleh penghasilan senilai 6,4 miliar dollar AS.

Pada tahun 2021, periode satu tahun non-Piala Dunia, FIFA sudah menerima 766 juta dollar AS.

Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Manuel Neuer Tegaskan Timnas Jerman Tetap Berpegang pada Nilai Keberagaman

Baca juga: Livery Pesawat Diversity Wins, Bentuk Dukungan Timnas Jerman untuk LGBT di Piala Dunia 2022?

Baca juga: Kritisi Qatar, Rod Stewart Tolak Tawaran 1 Juta Dolar AS untuk Tampil di Pembukaan Piala Dunia 2022

Piala Dunia Qatar 2022
Piala Dunia Qatar 2022 (asianews.it)

Lantas, dari mana sajakah sumber uang yang didapat FIFA dari sepak bola, yang notabene merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia itu?

Beberapa sumber cuan FIFA berasal dari beberapa aspek, mulai dari penjualan tiket hingga hak siar televisi.

1. HAK SIAR TELEVISI

Hal siar televisi menjadi salah satu ladang cuan terbesar FIFA.

Sebagian besar pendapatan FIFA berasal dari penjualan hak siar televisi (TV) untuk Piala Dunia dan turnamen internasional lainnya.

Dari pendapatan senilai 6,4 miliar dollar AS yang diraup pada siklus terakhir, sekitar 4,6 miliar dollar AS berasal dari hak TV.

2. HAK MARKETING (PEMASARAN)

FIFA juga menambah pundi-pundi keuangannya dari berbagai merek global yang membayar hak beriklan di berbagai event atau turnamen yang diselenggarakannya.

Selain itu, brand kelas dunia dapat menjalin kerja sama dengan FIFA dalam aspek rencana pengembangan dan tanggung jawab sosialnya (CSR/corporate social responsibility).

Ini artinya, merek-merek besar itu juga punya akses dengan aspek nirlaba FIFA, berinvestasi dalam olahraga sepak bola di tingkat internasional, nasional, hingga ke akar rumput.

Selanjutnya, merek-merek ternama juga mendapat izin iklan selama Piala Dunia, yang notabene juga menjadi satu-satunya acara televisi yang paling banyak ditonton di Bumi.

Sekitar lima miliar orang atau lebih dari setengah populasi dunia, diperkirakan akan menyaksikan turnamen Piala Dunia tahun ini.

Jelas angka tersebut merupakan jumlah pemirsa yang begitu besar, menjadi kesempatan emas untuk beriklan dan menjual produk.

Dalam siklus pra-Piala Dunia 2018, kesepakatan hak pemasaran membawa penghasilan senilai 1,66 miliar dollar AS bagi FIFA.

Bahkan pada tahun 2021, saat tak ada Piala Dunia, pendapatan FIFA dari penjualan hak pemasaran juga sudah terbilang besar, yakni mencapai 131 juta dollar AS.

Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. Foto diambil pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022.
Khalifa International Stadium di Doha, Qatar. Foto diambil pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. (Vincent AMLVY / AFP)

3. PENJUALAN TIKET DAN HOSPITALITAS

Ladang cuan FIFA lainnya ada di gerbang masuk pertandingan.

Seluruh pendapatan dari penjualan tiket masuk ke anak-anak perusahaan yang dimiliki oleh FIFA.

Pada siklus 2015-2018 saja, pendapatan tiket tercatat sebesar 712 juta dollar AS.

Pada 2021, penjualan tiket untuk turnamen Piala Arab, yang dihadiri sekitar 600.000 orang, mencapai 12 juta dollar AS.

Saat ini, sudah ada sekitar tiga juta tiket yang telah terjual untuk Piala Dunia 2022 di Qatar, dengan harga mulai dari 100-1.100 dollar AS.

Diperkirakan, FIFA akan memperoleh pendapatan luar biasa dari penjualan tiket Piala Dunia tahun ini.

4. MEREK DAN LISENSI

Penjualan lisensi merek juga menjadi sumber pendapatan terbesar FIFA.

Salah satu yang paling terkenal adalah seri game sepak bola FIFA Electronic Arts (EA).

Dilaporkan, penjualan seri game itu menghasilkan cuan sebesar 20 miliar dollar AS untuk EA selama 20 tahun kemitraannya dengan FIFA.

Produsen game tersebut diketahui telah membayar FIFA sekitar 150 juta dollar AS per tahun untuk hak penggunaan merek FIFA.

Pada 2021, FIFA juga memperoleh penghasilan senilai 180 juta dollar AS dari melisensikan mereknya untuk berbagai merchandise, retail, dan game.

Pada tahun yang sama, FIFA mendapat 201 juta dollar AS dari Departemen Kehakiman AS sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita setelah puluhan petinggi FIFA didakwa korupsi pada tahun 2015.

Sumber: Al Jazeera

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved