Piala Dunia Qatar 2022
Selama Laga Kontra Spanyol, Supporter di Qatar Protes Jerman 'Munafik', Pampang Foto Mesut Ozil
Perlakuan terhadap Mesut Ozil 4,5 tahun lalu, dan kini memprotes larangan ban kapten One Love FIFA membuat Jerman dinilai menerapkan standar ganda.
Pemain kelahiran Gelsenkirchen, Jerman 15 Oktober 1988 itu sempat mengunggah pernyataan resmi soal keputusan dirinya pensiun di akun media sosial Twitter-nya.
Pernyataan lengkap Mesut Ozil di tahun 2018:
Perlakuan yang saya terima dari DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) dan masih banyak lagi hal lainnya, membuat saya tidak ingin lagi memakai seragam tim nasional Jerman.
Saya merasa tidak diinginkan, dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya pada tahun 2009 telah dilupakan.
Saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di level internasional, sementara saya merasa mendapat perlakuan rasis dan tidak hormat. Saya dulu memakai seragam tim nasional Jerman dengan bangga dan penuh kegembiraan, tapi sekarang tidak lagi.
Ketika pejabat tinggi DFB memperlakukan saya seperti yang mereka lakukan, tidak menghormati akar keturunan Turki saya dan dengan egois mengubah saya menjadi propaganda politik, itu semua sudah cukup.
Ini bukan alasan saya bermain sepak bola, dan saya tidak akan duduk saja dan tidak melakukan apa-apa. Rasisme seharusnya merupakan hal yang tidak pernah bisa diterima.
Sumber: Al Jazeera, Daily Mail
(TribunTernate.com/Rizki A.)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/mesut-ozil-germany-hypocrisy.jpg)