3 Hal Luar Biasa yang Dilakukan Sadio Mane untuk Amal, Gaji Besar Berbanding Lurus dengan Sedekah

TRIBUNTERNATE.COM - Sadio Mane merupakan salah satu bintang sepak bola asal Senegal yang telah memenangkan hati para penggemarnya.

Gol dan kerja keras menjadikan Sadio Mane sebagai bintang sepak bola yang punya bayaran fantastis.

Dikutip dari Tribunnews.com, Sadio Mane menjadi pemain Afrika dengan bayaran termahal setelah pindah dari Liverpool ke Bayern Munich.

Klub yang berbasis di Munich, Bavaria, Jerman itu memberi gaji Sadio Mane sebesar 250.000 poundsterling atau sekitar Rp4,5 miliar per pekan.

Sementara saat main di Liverpool, Sadio Mane mendapatkan gaji 150.000 poundsterling atau setara Rp2,7 miliar per pekan.

Gaji fantastis yang didapat berkat kerja keras Sadio Mane sejak sebelum bergabung dengan Bayern Munich pun berbanding lurus dengan kegiatan amalnya, terutama di negara asalnya, Senegal.

Baca juga: Alasan Sadio Mane Bangun Rumah Sakit di Kampung Halaman: Ayah Tak Dapat Perawatan Medis hingga Wafat

Baca juga: Senegal Terhenti di Babak 16 Besar Piala Dunia 2022, Sadio Mane: Kita Cari Lagi Trofi-trofi Lainnya

Baca juga: Jurgen Klopp Ungkap Penyesalan Batal Boyong Sadio Mane ke Borussia Dortmund: Feeling Saya Salah

Sejumlah proyek penting di Senegal maupun di kampung halamannya, Bambali, dibangun dengan bantuan dana dari pemain berusia 30 tahun itu.

Bahkan, berkat kontribusinya di bidang kemanusiaan, ia dianugerahi Socrates Award edisi pertama di malam penganugerahan Ballon d'Or, Oktober 2022 lalu.

Berikut beberapa hal luar biasa yang dilakukan Sadio Mane untuk donasi, dikutip dari Big Issue:

• Menyumbangkan 500.000 poundsterling atau Rp9,6 miliar untuk pembangunan rumah sakit di kampung halamannya, Bambali

Baca juga: Piala Dunia 2022: Lompatan 2,78 Meter Youssef En-Nesyri Kalahkan Rekor Cristiano Ronaldo

Baca juga: Louis van Gaal Mengaku Sempat Incar Sadio Mane Saat Jadi Manajer MU: Saya Nge-fans Sama Dia

Baca juga: Sadio Mane yang Sederhana: Raih Socrates Award 2022, Pernah Viral Gara-gara Pakai iPhone Retak

Ayah Sadio Mane meninggal dunia ketika dirinya masih kecil, dan kurangnya layanan kesehatan di desanya itu telah menjadi pengaruh besar dalam kehidupannya.

“Saya ingat adik saya juga lahir di rumah, karena tidak ada rumah sakit di desa kami. Itu adalah situasi yang sangat, sangat menyedihkan bagi semua orang. Saya ingin membangunnya untuk memberi harapan kepada orang-orang,” kata Sadio Mane kepada media Inggris, Guardian, pada 2020.

Rumah sakit yang memiliki departemen perawatan bersalin itu pun akhirnya diresmikan oleh Sadio Mane pada Juni 2021.

Baca juga: Sadio Mane dan Mohamed Salah Absen, Dejan Lovren: Piala Dunia 2022 Kehilangan 2 Superstar Besar

Baca juga: Kisah Pesepakbola Muda Austria Bertemu Sadio Mane: Absen di Piala Dunia Itu Menyakitkan Baginya

• Menyumbangkan 41.000 poundsterling atau Rp788 juta kepada pemerintah Senegal saat pandemi Covid-19 melanda

Pada awal pandemi Covid-19 atau tepatnya Maret 2020, Sadio Mane memberikan bantuan dana sebesar 41.000  poundsterling kepada komite nasional melawan Covid-19 di Senegal.

Agen Sadio Mane mengatakan, pemain sepak bola itu melakukannya "secara spontan ketika dia melihat perkembangan situasi yang ada."

Baca juga: Sadio Mane dan Lucas Hernandez Cedera, Bagaimana Line-up Pemain Bayern Munich di Bundesliga?

Baca juga: Awkward Moment! Viral Video Kylian Mbappe Dicuekin Jordan Henderson Jelang Laga Inggris vs Perancis

• Menyumbangkan 250.000 poundsterling atau sekitar Rp4,8 miliar untuk sekolah menengah baru

Pada musim semi 2019, saat Liverpool berada di tahap akhir kampanye Liga Champions yang sukses, Sadio Mane memberikan sumbangan 250.000 poundsterling untuk mendanai sebuah sekolah di Bambali.

Pada sebuah upacara, paman Sadio Mane membacakan pidato dari keponakannya, yang berbunyi: “Pendidikan sangat penting. Inilah yang akan memungkinkan Anda sekalian untuk memiliki karier yang baik.”

(TribunTernate.com/Rizki A.)