Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kompolnas Minta Polisi yang Hamili Pacarnya di Ternate Bertangung Jawab

Pihaknya juga meminta agar kasus kasus ini jangan berlarut larut sebab jangan sampai institusi Polri akan kena dampaknya.

Penulis: Randi Basri | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/ Randi Basri
Komisoner Kompolnas, Poengky Indarti, Senin (9/1/2023) 

TRIBUNTERNATE.COM - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyesalkan  oknum anggota Polres Halmahera Tengah, inisial  RS (35) yang diduga tak mau bertanggungjawab setelah menghamili pacarnya.

Salah satu Anggota Kompolnas atas nama Poengky Indarti mengatakan, sangat mendukung laporan dari masalah ini ke Bidang Propam Polda Maluku Utara untuk segera ditindaklanjuti dengan proses kode etik.

Pihaknya juga meminta agar kasus ini jangan berlarut larut sebab jangan sampai

institusi Polri akan kena dampaknya.

“Jika benar yang bersangkutan menghamili pacarnya dan  menolak tanggungjawab maka ini sudah pelanggaran pidana,”tegas Poengky, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Julian Nagelsmann Beri Waktu Sendiri bagi Pemain Bayern Munich Pasca-Pahitnya Piala Dunia 2022

Baca juga: Persija di Liga 1: Menang 2-0 Atas PSS Sleman, Macan Kemayoran Nyaman di Peringkat 4 Klasemen

Menurut Poengky Indarti, saat ini sudah ada UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang dapat melindungi korban kekerasan seksual.

Sehingga anggota juga tidak boleh melakukan kekerasan seksual kepada pasangannya, baik secara fisik maupun non fisik, karena bisa dijerat pidana.

Itu sebabnya,  mereka mendorong korban untuk melaporkan masalah itu ke Unit PPA Dit Reskrim Polda Maluku Utara  agar kasusnya dapat diproses secara pidana.

Kompolnas juga minta penyidik PPA perlu menyelidiki apakah ada unsur kekerasan seksual yang dilakukan pelaku kepada korban? Jika ada, maka UU TPKS dapat diberlakukan dalam kasus ini.

Pihaknya juga berharap atasan memberikan bimbingan dan terus mengawasi anak buahnya.

“Jika ada anak buah melakukan pelanggaran harus segera ditegur, dan jika pelanggarannya berulang maka harus diberikan hukuman,” ujar Poengky.

Ia pun berharap agar pendidikan HAM serta gender juga perlu dimasifkan pada anggota Polri. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved