Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pembunuhan Berantai Cianjur dan Bekasi

Kesaksian Tetangga tentang Sosok Wowon, Si Pembunuh Berantai: Sehari-hari Tidak Mencurigakan

Pelaku kasus pembunuhan berantai atau serial killer di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat kini telah diciduk polisi.

Istimewa via Tribunnews.com
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya. 

Bahkan, Wowon sering mengikuti acara keagaaman di sekitar rumahnya.

Tidak hanya itu, Wowon pun dikenal telaten dan rajin, serta sering memperbaiki rumahnya sendiri.

Baca juga: Identitas 9 Korban Serial Killer Supranatural di Bekasi dan Cianjur, Sebagian Masih Keluarga Pelaku

Baca juga: Kasus Sekeluarga Keracunan Bagian dari Pembunuhan Berantai, Polisi: Pelaku Menjanjikan Korban Kaya

Baca juga: Warga Geger, Mayat Pria tanpa Identitas Mengambang di Sungai: Tak Ada Tanda Penganiayaan

Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya.
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Polisi menyebutkan bahwa pembunuhan berantai di Bekasi merupakan serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat korban menjadi kaya. (Istimewa via Tribunnews.com)

"Kalau di sini sering dipanggil Mang Wowon. Sehari-harinya dia biasa saja, tidak ada mencurigakan. Kesibukan keseharianya dia bekerja di tempat penggilingan beras," kata Yuyun Mulyani (62) tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande RT 02/05.

Selain itu, Wowon hampir setiap pagi sering mengantarkan anak pertamanya pergi ke sekolah.

Setelah itu dia diam di rumah lalu menyiram tanaman di depan rumahnya.

"Kalau ada kegiatan masyarakat dia ikut, termasuk kegiatan keagaman seperti tahlil dia suka datang," tutur Yuyun.

Sementara, Solihin, si tersangka lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan berantai dikenal sebagai penjual es cincau di Bekasi.

Dia jarang berada di rumah sebab harus bekerja.

Solihin pulang ke rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur setiap satu minggu sekali.

Saat pulang, ia sering diam di rumahnya.

"Paling dia pergi ke masjid untuk menunaikan salat berjemaah," kata Yuyun. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi: Korban Diracun Termasuk Istri, Mertua, dan Anak

Awal Mula Kasus Pembunuhan Berantai Terungkap

Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya, Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16), diduga tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun atau sengaja dibunuh dengan pestisida hingga racun tikus.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved