Kapolres Ternate Terima Aspirasi Warga Takome, Minta Bangun Pos Polisi dan Masalah Perbatasan

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Kapolres Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit, terima keluhan masyarakat di Kelurahan Takome, Kecamatan Pulau Ternate.

Dalam kegiatan tersebut sebagian warga mengeluhkan soal pos polisi, tapal batas hingga acara pesta yang sering dilakukan masyarakat saat kegiatan hajatan dan lainya.

“Selain menerima keluhan masyarakat kami juga sampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada warga,” ucap Andik saat menerima keluhan warga setempat, pada Kamis (9/3/2023).

Dia menyebut, terkait dengan permasalahan kamtibmas yang terjadi di wilayah hukum Polres Ternate khususnya Wilayah Polsek Pulau Ternate.

Polres Ternate akan selalu terbuka kepada warga agar bisa menyampaikan Informasi atau keluhan yang ada melalui giat curhat Jumat.

Baca juga: Diduga Korupsi, Polda Maluku Utara Periksa Dua Mantan Pejabat di Halmahera Tengah

Sehingga adanya diskusi dengan dengan warga sekalian tentang permasalahan kamtibmas yang terjadi di lingkungan para Kelurahan Takome ini dapat disampaikan kepada Polres.

Salah satunya juga kata Kapolres soal cuaca ekstrim di Kota Ternate seperti pagi panas kadang kadang siang hujan lebat.

Untuk itu bagi masyarakat nelayan yang beraktifitas di laut saat ini kondisi cuaca tidak bagus baik memancing maupun sebagai motoris.

“Tolong di perhatikan kelengkapan kelengkapannya, kondisi Kapalnya, mesinya, BBM-nya.

Sebelum berangkat cek dulu serta informasi prakiraan cuaca, apabila tidak bagus tolong dihentikan ditunda dulu,” katanya.

Disamping itu juga kata Kapolres, diantisipasi adanya longsor, pohon tumbang, dan ada kabel listrik bageimana pertolongannya.

Lebih lanjut juga, berkaitan dengan kamtibmas sesuai data situasi gangguan Kamtibmas 80 persen disebabkan karena miras.

Untuk itu apabila ada masyarakat yang menjual miras tolong sampaikan, nanti dari polsek akan turun.

Selain itu juga soal tradisi pesta di masyarakat baik pernikahan, Kelulusan Sekolah, kitanan, yang melebihi batas waktu di ikuti dengan minum minuman keras.

Hal ini yang membuat terjadinya kekacauan dan konflik di masyarakat, lebih baik di gunakan dengan berzikir bersyukur dan bagi makanan ke sesama daripada untuk pesta yang ujung-ujungnya mabuk mabukan dan konfliknya.