Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Barat

Tarian Legu Salai Menyambut Kapolda Maluku Utara di Halmahera Barat

Kedatangan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Maluku Utara tersebut disambut dengan tarian di depan Polres Kabupaten Halmahera Barat

Penulis: Faisal Amin | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/ Faisal Amin
Tarian Legu Salai pada festival Teluk Jailolo, Kamis (16/3/2023) Dok : Genpi Malut 

TRIBUNTERNATE.COM, JAILOLO- Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko mengunjungi Polres Halmahera Barat, Kamis (16/3/2023). 

Kedatangan orang nomor satu di Kepolisian Daerah Maluku Utara tersebut disambut dengan tarian di depan Polres Kabupaten Halmahera  Barat di Desa Hoku Hoku Kecamatan Jailolo.

Tarian dipersembahkan Polres Halmahera Barat tersebut dinamakan tarian legu Salai dari suku Sahu Kabupaten Halmahera Barat.

Tarian Legu Salai atau Sahu berasal dari kata Legu yang artinya pesta, sehingga Legu Sahu berarti pesta masyarakat Sahu.

Pesta perayaan panen padi diadakan setiap tahunnya dan telah menjadi tradisi secara turun temurun.

Dari perayaan ini timbulah sebuah tarian rakyat yang mengekspresikan kegembiraan rakyat Sahu.

Tarian Legu Salai merupakan tarian yang mempresentasikan luapan kegembiraan rakyat saat panen padi.

Tarian ini menggambarkan rasa syukur rmasyarakat khususnya suku sahu akan kesuksesan panen padi.

Baca juga: Kapolda Maluku Utara Resmikan Gedung Satpas Prototype Polres Halmahera Barat

Tarian ini dalam perayaan panen padi, tidak bersifat formal atau sakral karena merupakan tarian rakyat, sehingga sebelum maupun sesudah pelaksanaan tarian, tidak terdapat ritual khusus.

Namun seiring perkembangan waktu, selain pada perayaan pesta panen padi,tarian ini juga dijadikan sebagai tarian penyambutan  sultan atau tamu kebesaran.

Properti  yang digunakan dalam tarian ini adalah payung yang dipegang oleh penari laki-laki yang berarti, memberi perlindungan, semangat dan etos kerja yang tinggi kepada perempuan.

Alat musik yang mengiringi para penari Legu Salai ini terdiri dari tiba, gong yang dimainkan oleh empat hingga lima orang atau lebih.

Tarian Legu Salai biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat, seperti festival.

Tarian ini juga menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya dan identitas masyarakat masyarakat suku Sahu di Kabupaten Halmahera Barat.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved