Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gara-gara Kitab, Pria Bunuh Ibu Pakai Pedang dan Lukai Ayah, Akhirnya Tewas di Penjara

Aksi pembunuhan terjadi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Seorang pria bernama Muksin (36) nekat membunuh ibunya, Siti Fathona.

Editor: Ifa Nabila
deccanherald.com
Ilustrasi jenazah. Aksi pembunuhan terjadi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Seorang pria bernama Muksin (36) nekat membunuh ibunya, Siti Fathona. 

TRIBUNTERNATE.COM - Aksi pembunuhan terjadi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Seorang pria bernama Muksin (36) nekat membunuh ibunya, Siti Fathona.

Pembunuhan itu terjadi di Kecamatan Babat Supat, Selasa (28/3/2023) pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Wanita dan Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Ladang Tebu, Kondisi Mayat Sudah Membusuk

Kasus pembunuhan ini dilakukan pelaku saat ibunya sedang mengaji di dalam masjid Baiturrahman, Kecamatan Babat Supat.

Pelaku menusuk ibunya menggunakan pedang yang mengakibatkan korban meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Sungai Lilin, Musi Banyuasin.

Selain membunuh ibunya, pelaku juga menebas ayahnya, Misbahul Munir yang mencoba memberikan pertolongan ke korban.

Kasi Humas Polres Muba, AKP Susianto mengatakan ayah pelaku mengalami luka-luka akibat penyerangan yang dilakukan Muksin.

"Ayahnya Misbahul Munir yang saat itu tengah berusaha menolong istrinya juga bersimbah darah di dalam masjid."

"Munir pun mengalami luka bacokan dan berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya tersebut," terangnya.

Ia menambahkan pelaku langsung kembali ke rumah setelah melakukan pembunuhan.

Ketika berada di rumah petugas kepolisian dan warga berusaha memanggil pelaku, namun tidak ada respons.

"Usai melakukan penusukan warga langsung mengepung kediamannya. Pada saat diamankan ia sedang bermain handphone di atas kasur dengan posisi tangan kanan masih memegang pedang yang diikat kain putih," jelasnya, Rabu (29/3/2023), dikutip dari Sripoku.com.

Kapolres Muba, AKBP Siswandi melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Rio menjelaskan para warga dan petugas kepolisian mengalami kesulitan untuk menangkap pelaku.

Warga berinisiatif membuat kayu berbentuk silang untuk membekuk pelaku yang masih menggenggam pedang di tangannya.

Pelaku kemudian melarikan diri ke dapur dan bertemu dengan anggota polisi yang berjaga di sana.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved