Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Chat WA Terakhir Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Takut Mati dan Share Loc Rumah Mbah Slamet

Terhitung sudah 12 jenazah korban pembunuhan TH alias Mbah Slamet (45) yang ditemukan di Banjarnegara.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati) 

TRIBUNTERNATE.COM - Terhitung sudah 12 jenazah korban pembunuhan TH alias Mbah Slamet (45) yang ditemukan.

Mbah Slamet adalah pria yang mengaku sebagai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Terbongkar isi chat terakhir salah satu korban, yakni PO (53) asal Sukabumi, Jawa Barat.

Baca juga: Daftar 12 Korban Pembunuhan oleh Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

PO sempat mengirim chat WhatsApp kepada anaknya sebelum dibunuh.

Pada Senin (20/3/2023), PO berangkat sendirian menuju Banjarnegara untuk bertemu Mbah Slamet, mengendarai Wuling hitam bernomor polisi D 1277 SAT.

"Pada 20 Maret 2023, korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara menggunakan mobil Wuling warna hitam," ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Senin (3/4/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Tiga hari berlalu, tepatnya pada Kamis (23/3/2023), PO kemudian mengirim chat WhatsApp ke anaknya, SL.

Dalam pesan tersebut, seolah PO sudah memiliki firasat hidupnya tak panjang lagi.

Ia meminta kepada SL agar menghubungi aparat jika tak ada kabar dari dirinya hingga Minggu (26/3/2023).

"Misal tidak ada kabar sampai hari Minggu langsung aja ke lokasi bersama aparat," ujar Hendri menirukan pesan PO pada SL.

Tak hanya itu, PO juga menyertakan lokasi rumah Mbah Slamet yang berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, pada SL.

"Selain itu juga sempat mengirimkan pesan WhatsApp yang isinya, 'Takut Ayah mati, ini Share Loc Pak Slamet' dan pesan berisi, 'Ini di rumah Slamet. Btw, jaga-jaga kalau umur ayah pendek'," sambung Hendri.

Sehari setelah mengirimkan pesan pada SL, PO kemudian tidak bisa dihubungi,

Baru pada Senin (27/3/2023), anak PO yang lain, GE melapor ke polisi karena sang ayah tak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.

Setelah melakukan pencarian terhadap PO, Mbah Slamet pun ditangkap tim Sat Reskrim Polres Banjarnegara pada Minggu (2/4/2023), hingga akhirnya jenazah korban ditemukan terkubur di sebuah kebun di Desa Balun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved