Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Janda 64 Tahun Tewas Penuh Luka akibat Pukulan Benda Tumpul, Korban Pakai Perhiasan Setiap Hari

Hingga kini, polisi masih mendalami penyebab kematian warga Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, tersebut.

Editor: Ifa Nabila
deccanherald.com
Ilustrasi jenazah. Kematian janda bernama Jumiyem (64) di Boyolali, Jawa Tengah, masih menjadi misteri. 

Hasil penjualan bubur tersebut sering digunakan korban untuk membeli perhiasan.

Korban juga dikenal sering menggunakan perhiasan ketika berpergian.

"Setiap hari suka memakai perhiasan. Gelang, kalung, cincinnya besar-besar. Katanya itu semua perhiasannya itu totalnya satu ons," bebernya.

Kronologi Penemuan Korban

Kakak ipar korban, Suyati (71), menemukan jasad korban pertama kali di dapur rumah dalam keadaan penuh luka.

Suyati yang tinggal tidak jauh dengan rumah korban curiga karena korban tidak kunjung membuka warungnya ketika pagi hari.

Menurut Suyati, setiap pukul 06.00 WIB korban sudah membuka warungnya.

Ia tiba di rumah korban pukul 06.30 WIB dan pergi ke belakang rumah untuk memanggil korban.

Namun, korban sudah meninggal dalam posisi tengkurap.

"Tadi mau beli gula pasir, dia kan jualan di depan. Enggak ada di depan, jadi ke belakang buat membayar. Biasanya memang kalau enggak ada di depan ya di belakang," terangnya.

Merasa kaget, Suyati berteriak dan membuat para warga berdatangan ke rumah korban.

Suyati kemudian melaporkan kasus ini ke kakak kandung korban yang merupakan suaminya.

"Saya sebelumnya juga tak mendengar ada cekcok atau apa," jelasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Pembunuhan Janda di Boyolali Belum Terungkap, Korban Dikenal Suka Memakai Perhiasan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved