Rumah Milik Dokter Wayan di Karawang Viral karena Kondisinya Kumuh, Kini Malah Dikunjungi Warga

Walaupun kondisi rumahnya seperti itu, dokter Wayan masih tetap didatangi warga yang hendak berobat.

Warga juga mengungkapkan sosok dokter Wayan yang memiliki nama asli I Made I Wayan Tirta Semadi dan berusia sekitar 58 tahun.

Dokter Wayan sudah tinggal di Karawang tepatnya di Jalan Tarum Timur, Kampung Pasir Waru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari sejak tahun 1999.

Sejak datang dan tinggal di Karawang, dokter Wayan sudah membuka praktek dan menjadi satu-satunya dokter di desa tersebut.

Sejak itu, banyak warga yang datang untuk berobat.  Di mata warga, dokter Wayan merupakan sosok yang ramah dan baik.

"Tinggal sejak tahun 1999, infonya ini dokter pabrik Texmaco yang bangkrut itu. Jadi dokter satu-satunya di sini, terus dari jauh pada berobat ke sini, dokternya terkenal dan ramah baik," kata Warsih (58), warga setempat saat ditemui di lokasi pada Rabu (3/5/2023).

Dokter Wayan juga tak pernah hitung-hitungan dan tulus melayani warga yang berobat.

Ketika tengah malam hendak berobat karena kondisi anaknya sakit, dokter Wayan tetap membukakan pintunya dan melayaninya.

Lalu, biaya berobatnya juga terhitung murah, yakni sebesar Rp60 sampai Rp80 ribu.

"Ada saya pernah enggak ada uang sempat hutang dulu Rp60 ribu. Baik orangnya," imbuhnya.

Ia mengungkapkan, dahulu kondisi rumahnya bersih dan terawat.

Akan tetapi, rumah mulai terbengkalai dan penuh pohon rindang sejak dua tahun terakhir. 

Namun, soal bagian dalam rumahnya yang penuh sampah, ia baru mengetahuinya setelah viral.

Karena saat berobat di bagian ruang depan, ia tidak sampai melihat ke bagian dalam rumah.

"Memang sudah kotor lama dua tahun, tapi ya aku berobat di sini aja ya karena cocok," imbuh dia.

Sekarang, kata Warsih, dokter Wayan sudah dibawa keluarganya ke Bali dan sejumah aparat desa mulai membersihkan pohon-pohon dan rerumputan di halaman rumahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Viral, Kisah Dokter Wayan Asal Bali Merantau ke Karawang, Tinggal Sendirian di Rumah Penuh Sampah