Sebelum Hilang dan Akhirnya Ditemukan Tewas, Siswi SMP di Mojokerto Sempat Pamit ke Pasar Malam
Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur berinisial AE (15) mengalami nasib tragis.
TRIBUNTERNATE.COM - Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur berinisial AE (15) mengalami nasib tragis.
AE ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, dan diduga menjadi korban pembunuhan.
Jasad AE ditemukan terbungkus karung putih di parit perlintasan kereta api di Dusun Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamtaan Sooko, Mojokerto, Senin (12/6/2023) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
Sebelumnya, AE sudah dilaporkan hilang dari rumah sejak tanggal 15 Mei 2023.
Hingga akhirnya, hampir satu bulan kemudian, jenazah AE ditemukan setelah polisi meringkus dua terduga pelaku, AB (15) dan AD (19), Senin (12/6/2023).
Setelah ditangkap, kedua remaja itu mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap AE.
"Kami mendapat informasi mendapati pelakunya sekitar pukul 16.00 WIB sore dan keterangan pelaku mereka membenarkan telah melakukan pembunuhan itu," jelas Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Bambang Tri Sutrisno, Selasa (13/6/2023), dikutip dari Surya.co.id.
Baca juga: Siap-siap! Rekrutmen CPNS Dibuka September 2023, Total 1.030.751 Formasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Baca juga: Pembunuhan terhadap Mahasiswi Unhas Makassar, Pelaku adalah Pacar yang Menghamilinya
Dari pengakuan pelaku itu akhirnya jenazah korban ditemukan di parit dekat perlintasan rel kereta api Desa Mojoranu.
"Jasad korban sengaja dibuang dibungkus karung di parit dekat rel kereta api."
"Kejadian pembunuhan itu sejak korban dikabarkan menghilang," tambahnya.
Hingga saat ini, penyidikan masih dilakukan untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut.
"Kita masih mendalami terkait motif maupun pelaku melakukan pembunuhan itu dan siapa yang terlibat," terang Bambang.
Sementara itu, Tim Forensik Polda Jatim telah melakukan autopsi terhadap jasad korban.
Autopsi dilakukan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Hasil autopsi diperlukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia.
Pamit Pergi ke Pasar Malam
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat pamit ke ibunya pergi ke pasar malam pada Senin (15/5/2023) sekira pukul 18.45 WIB.
Saat itu, korban pergi mengendarai sepeda motor Honda Beat warna biru bernomor polisi S 2855 TL.
Ibu korban bernama Yulia, sempat menghubungi anak sulungnya itu melalui WhatsApp.
Kala itu, korban mengabarkan sedang bermain bersama teman sekolahnya, sekira pukul 19.00 WIB.
Namun saat kembali dihubungi korban tidak merespons dan ponselnya sudah tidak aktif.
Pihak keluarga pun telah berupaya mencari keberadaan AE dengan melapor ke polisi serta menghubungi pihak sekolah.
Namun, AE tak kunjung pulang hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Motif Pelaku Terungkap
AE, yang merupakan bendahara kelas, tewas di tangan teman satu kelasnya sendiri yang berinisial AB (15).
AB tega menghabisi nyawa AE karena tidak terima saat ditagih iuran kelas.
Diketahui, AB sendiri sudah menunggak iuran kelas selama dua bulan.
Merasa tersinggung, AB kemudian mengajak temannya yang berinisial MA (19) untuk menghabisi AE.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengungkapkan, pihaknya telah menangkap dua pelaku yang diduga telah membunuh AE.
Salah satunya merupakan teman sekelas korban.
“Jadi pelakunya satu dewasa dan satu anak-anak. Inisial yang pelaku anak AB, kemudian yang pelaku dewasa MA,” kata Wiwit di Mapolres Mojokerto, Selasa (13/6/2023) petang.
Wiwit menjelaskan, AB merasa dendam kepada korban karena ditagih iuran atau urunan rutin kelas.
Korban, kata Wiwit, merupakan bendahara kelas. Karena AB memiliki tunggakan iuran kelas, korban pun menagihnya.
Itu, menurut Wiwit, memicu rasa dendam.
“Sementara ini [informasi, red] yang kami dapatkan, yang bersangkutan katanya dendam kepada korban. Korban ini kan menjadi bendahara kelas, awalnya dia (pelaku) ditagih, dibangunkan, kemudian dia dendam,” ujar dia.
“Karena merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk membayar iuran kelas, urunan kelas kurang lebih selama dua bulan."
"Karena hal itu, pelaku dendam kepada korban,” lanjut Wiwit.
Dijelaskan Wiwit, korban dihabisi teman sekelasnya dengan dibantu temannya MA.
Korban dibunuh di belakang rumah pelaku, kemudian jasadnya dibawa ke parit di bawah rel kereta api.
Sejauh ini, jelas dia, penyidik belum menemukan motif lain selain dendam pelaku kepada korban.
“(Motif) yang pertama dendam. Kemudian ponsel sama sepeda motor diamankan sama pelaku. Handphone sempat dijual oleh pelaku senilai Rp 1 juta, kemudian hasilnya dibagi dua,” ungkap Wiwit.
Saat ini, tambah dia, kedua pelaku menjalani pemeriksaan dan ditahan di Mapolres Mojokerto Kota.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hilang Sebulan, Siswi SMP di Mojokerto Ditemukan Tewas Dalam Karung Putih, 2 Remaja Ditangkap
Berangkat 17 Agustus, Ini Harga dan Link Beli Tiket Kapal Pelni dari Ternate ke Surabaya |
![]() |
---|
Aditya Hanafi Pegang Duplikat Kunci Rumah Dinas Sejak 2024, KH Almira Beri Penjelasan: Bebas Akses? |
![]() |
---|
Hanafi Pelaku Penghilangan Nyawa Pegawai BPS Halmahera Timur Dijadwalkan Tes Kejiwaan |
![]() |
---|
Update Kasus Penghilangan Nyawa Pegawai BPS Haltim: Istri Diperiksa, Hanafi Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Polisi Belum Temukan Bukti Keterlibatan Istri Pelaku Penghilangan Nyawa Pegawai BPS Halmahera Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.