Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Wali Murid yang Ketapel Guru SMAN 7 Rejang Lebong Serahkan Diri, Si Anak Merasa Tertekan

Menurut Reni, PDM merasa tertekan akibat tindakan sang ayah hingga menyalahkan dirinya sendiri.

Istimewa via TribunBengkulu.com
Kondisi Zaharman (58), guru SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu, korban penganiayaan wali murid usai menjalani operasi. Mata kanannya terpaksa diangkat karena mengalami luka berat akibat diketapel wali murid. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kondisi anak dari pelaku kekerasan yang mengetapel Zaharman (58), guru SMAN 7 Rejang Lebong Bengkulu, hingga matanya buta diungkap oleh sang saudara.

Diketahui, wali murid yang mengetapel guru SMAN 7 Rejang Lebong itu berinisial Ar alias AJ (45).

Sementara, anak AJ berinisial PDM (16).

Setelah lima hari buron, AJ menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Adapun kakak kandung PDM, Reni Anggraini, telah mengungkap kondisi adiknya pasca-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh AJ.

Menurut Reni, PDM merasa tertekan akibat tindakan sang ayah hingga menyalahkan dirinya sendiri.

Hal tersebut terungkap dari akun TikTok @reniianggrainiii, Sabtu (5/8/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunSumsel.com

Dalam unggahannya, Reni menceritakan cerita versi adiknya soal ayahnya yang nekat mengetapel mata guru karena emosi.

Reni menyebut, saat itu adiknya tidak ikut merokok. 

Namun, posisi sang adik tengah bersama teman teman lainnya di kantin lantaran terlambat masuk kelas.

Adik Reni diketahui menunggu dikantin bersama delapan temannya.

Sampai akhirnya sang guru, Zaharman datang dan memarahi para murid termasuk adik Reni.

"Saya akan menceritakan kejadian yang sebenar-benarnya yang diceritakan adik saya dan bisa dibuktikan karena ada saksi kunci," kata Reni.

"Pada saat adik saya dan temannya masih menunggu di kantin, saat itulah salah satu oknum guru itu datang dan memarahi mereka," kata Reni.

kdmjfkot
Pengakuan anak lainnya wali murid yang ketapel mata guru

Selain memarahi, Reni mengatakan Zaharman juga menendang teman adiknya.

Tak hanya teman, adik Reni juga menjadi sasaran kemarahan Zaharman.

Reni memperlihatkan foto wajah adiknya yang memar dan bengkak akibat ditendang Zaharman.

Baca juga: Orangtua Murid Pelaku Ketapel Guru SMAN 7 Rejang Lebong Zaharman Serahkan Diri ke Polisi

Baca juga: Firasat Ibunda Mahasiswa UI yang Dibunuh Seniornya: Minta Foto, Padahal Biasanya Susah Diajak Foto

Baca juga: Rekrutmen CPNS 2023 Dibuka September Nanti, Simak Dulu Gaji PNS dan PPPK 2023

Pelaku Serahkan Diri

Kini akhirnya, setelah orangtua murid itu bersembunyi selama 5 hari, pelaku ketapel mata guru itu mendatangi kantor polisi.

Sabtu malam (5/8/2023), AJ si wali murid yang jadi tersangka penganiayaan Zaharman (58) guru SMA di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, menyerahkan diri ke polisi.

Setelah melakukan aksI ketapel pada Zaharman yang membuat sang guru jadi buta pada Selasa (1/8/2023), AJ wali murid dari PDM (16) langsung menghilang dan bersembunyi.

AJ warga Desa Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong menyerahkan diri sekira pukul 22.45 WIB ke Mapolres Rejang Lebong dengan didampingi keluarganya.

AJ terlihat diantar langsung pihak keluarganya.

Pengakuan singkat diberikan oleh pihak AJ sebagai pernyataan setelah disoroti masyarakat.

Tampak pihak keluarganya berlinang air mata dan merasa sedih melihat AJ dibawa ke ruang pemeriksaan.

"Ini bukan ditangkap ya, tapi menyerahkan diri," kata salah satu keluarga AJ dilansir Tribunbengkulu.com.

Dikutip jatim.tribunnews.com dari pantauan TribunBengkulu.çom di lapangan, usai mendatangi Mapolres Rejang Lebong AJ langsung dibawa ke ruang pemeriksaan. Yakni untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

Sampai saat ini hingga berita diturunkan belum ada pihak dari kepolisian yang bisa berkomentar prihal penyerahan diri tersangka penganiayaan guru SMA bernama Zaharman.

Kronologi

Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dianiaya pakai ketapel oleh orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).

Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).

Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau.

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar alias AJ (45) langsung mendatangi sekolah.

Baca juga: Sosok Guru yang Diketapel Wai Murid, Kini Alami Kebutaan Permanen, Anak: Buta Dua-duanya

Ar alias AJ langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.

Penyidikan kasus penganiayaan guru SMA di Rejang Lebong oleh orangtua siswa masih terus bergulir.

Polres Rejang Lebong diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap murid berinisial PDM (16).

PDM adalah anak dari AJ (45) yang melakukan aksi penganiayaan terhadap guru olahraga SMA di Rejang Lebong Zaharman (58).

Berdasarkan keterangan PDM dihadapan penyidik, PDM mengaku jika dirinya terlebih dahulu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut di kantin sekolah.

Saat itu, menurut pengakuan PDM bahwa wajahnya ditendang oleh korban. PDM juga mengaku pada saat kejadian bukan PDM yang merokok melainkan temannya.

Tak terima mendapat perlakuan seperti itu dari sang guru, PDM langsung pulang dan mengadukan peristiwa itu kepada ayahnya.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH mengatakan saat ini penyidik baik dari Polres Rejang Lebong maupun Polsek PUT sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku AJ.

"Bahkan petugas telah mendatangi keluarga pelaku, dan kami meminta agar pelaku dapat menyerahkan diri," kata kapolres.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar STr K menerangkan, untuk anak pelaku saat ini masih di minta keterangan.

Sementara ini, berdasarkan pengakuan dari PDM jika saat kejadian bukan dirinya yang merokok melainkan temannya.

Kemudian datanglah guru dan anak pelaku mengaku dirinya justru menjadi korban kekerasan dari sang guru.

"Apapun itu, saat ini masih dikembangkan lebih lanjut," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Orangtua Murid yang Ketapel Mata Guru, 5 Hari Sembunyi Kini Nyerah, Anak Pelaku: Tertekan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved