Guardiola atau Sir Alex Ferguson? Legenda MU: Ini Kayak Pilih Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo

TRIBUNTERNATE.COM - Pemain legendaris Manchester United, Rio Ferdinand, menyamakan perbandingan antara pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dan mantan manajernya, Sir Alex Ferguson, dengan komparasi antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola baru saja menorehkan sejarah dengan treble pada musim 2022-2023 lalu.

Bahkan, The Cityzens meraih trofi Liga Champions mereka yang pertama, dan treble ini menjadi penghargaan besar ke-14 Pep Guardiola selama tujuh musimnya di Etihad.

Sementara itu, selama menukangi Manchester United, Sir Alex Ferguson memenangkan 38 trofi, termasuk 13 gelar Liga Premier, lima Piala FA, dan dua gelar Liga Champions, selama 26 musim.

Melihat keberhasilan Manchester City dalam beberapa musim terakhir, Pep Guardiola pun mulai dibanding-bandingkan dengan Sir Alex Ferguson.

Adapun mantan bek tengah Manchester United, Rio Ferdinand, memiliki jawaban tersendiri mengenai perdebatan tentang Pep Guardiola atau Sir Alex Ferguson.

Menurutnya, kedua nama manajer itu tidak bisa dipilih, dan membandingkan mereka sama seperti membandingkan CR7 dan La Pulga.

Hal itu disampaikan Rio Ferdinand dalam sebuah wawancara dengan Kick Game, dikutip dari Manchester Evening News.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Bawa Al Nassr Juara, Kini David de Gea Dilirik, Ditawari Gaji Rp4,87 M per Minggu

Baca juga: Cetak 2 Gol tapi Tak Dapat Trofi Man of The Match di Arab Cup, Ini Ekspresi Cristiano Ronaldo

Baca juga: Tak Cuma Cristiano Ronaldo, Ibunda juga Jadi Pendorong Utama Sadio Mane Gabung ke Al Nassr

"Ini seperti [Lionel] Messi dan [Cristiano] Ronaldo. Mengapa kita harus memilih?" kata Rio Ferdinand.

"Mengapa kita harus selalu memilih? Ketika itu kehebatan vs kehebatan, kalian harus menghormatinya. Saya mencintai keduanya karena alasan yang berbeda."

Akan tetapi, mantan bek tim nasional Inggris itu memberikan pujian khusus untuk Pep Guardiola.

Menurutnya, juru taktik Spanyol berusia 52 tahun itu adalah seorang inovator.

"Pep, dia seperti seorang inovator. Dia hampir seperti Rain Man, hampir berpikir di sisi lain spektrum," papar Rio.

"Itu baru soal pramusim, lalu dia berkata, 'Apa yang kami lakukan musim lalu, itu brilian. Tapi saya punya [taktik] baru'."

"Hal baru ada di sini dan dia melontarkannya, dan semua orang berkata, 'Kamu gila'. Tapi tiba-tiba, itu berhasil."