Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tragedi Siswa SMP Freestyle Motor Tabrak Tembok, Bocah 8 Tahun yang Sedang Wudu Tewas Tertimpa Beton

Seorang bocah laki-laki berinisial GSA (8) mengalami nasib tragis, ia tewas setelah tertimpa tembok saat sedang berwudu.

TribunPadang.com/Rezi Azwar
Satu orang anak meninggal dunia akibat tertimpa beton area parkiran Masjid Raya Lubuk Minturun, pada Senin (18/9/2033). 

"Sebagai kakek dari yang meninggal ini, untuk masyarakat Indonesia, janganlah anak di bawah umur dikasih kendaraan. Itu akan mengakibatkan kejadian seperti contohnya yang dialami oleh cucu saya," tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Wali Kota Padang Hendri Septa.

"Ini pelajaran bahwa tidak semua anak-anak yang belum cukup umur boleh membawa kendaraaan," jelasnya. 

Sosok Korban

Sosok korban GSA dikenang oleh ibunya, Nova, sebagai anak yang ceria.

Nova mengatakan, putranya juga merupakan sosok yang baik dan rajin mengaji di masjid.

Meski putranya telah tiada, memori-memori kebersamaannya dengan G akan tetap hidup.

Nova pun mengenang saat-saat terakhir bersama putranya, di mana GSA meminta Nova untuk menyuapinya.

Terjadinya momen ini berdekatan dengan insiden maut itu.

Menurut Nova, G tidak pernah berperilaku seperti ini sebelumnya.

"Dia minta untuk dimandikan, disuapin, digosokkan kaki, digosokkan punggungnya, minta jajan, minta ditemani pipis, membagi makanan dengan adiknya," ujarnya sembari meneteskan air mata, dikutip dari Tribun Padang.

Status Anak yang Tabrak Tembok hingga Menimpa GSA

Terkait status MH, Polresta Padang menetapkannya sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Saat ini, polisi tetap melangsungkan penyelidikan dan sudah memeriksa saksi-saksi serta mengumpulkan bukti.

Karena masih di bawah umur, MH akan didampingi Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan orangtua saat menjalani penyelidikan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved