Ungkap Alasan Bersedia Jadi Menterinya Jokowi, Prabowo: Hati Saya Tergerak, Kami Tak Mau Diadu Domba
Prabowo akhirnya menegaskan, dirinya tak mau diadu domba dan memilih menerima tawaran Jokowi menjadi Menteri Pertahanan RI.
TRIBUNTERNATE.COM - Prabowo Subianto dan Joko Widodo menjadi nama yang menonjol di dunia politik setelah persaingan sengit di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2014 dan 2019.
Namun, Prabowo sudah dipilih menjadi Menteri Pertahanan RI di periode kedua Jokowi menjabat sebagai Presiden RI.
Kini, perwira tinggi militer itu mengungkap alasan dirinya bersedia bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Karena dari dulu saya memahami sejarah bangsa Indonesia, dari dulu kita selalu diadu domba," kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara seminar nasional kebangsaan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (29/9/2023).
"Dan waktu tahun 2019, Pak Jokowi tergerak hatinya, dan saya tergerak hatinya, kita tidak mau diadu domba," tambahnya, sebagaimana dikutip dari YouTube KompasTV.
Prabowo mengatakan, saat itu insting dan hatinya mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok yang cinta Indonesia.
Ia menyebut, dirinya juga memiliki kecintaan terhadap Tanah Air.
Baca juga: Reaksi Gibran Rakabuming Saat Disebut Cocok Jadi Cawapres Prabowo, PDIP Ikut Buka Suara
Baca juga: Kata PDIP Soal Isu Retaknya Hubungan Jokowi dan Megawati setelah Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI
Baca juga: Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Pengamat: Hubungan Tak Baik, Adu Kekuatan Jokowi dan Megawati
Mengenai hal tersebut, Prabowo akhirnya menegaskan, dirinya tak mau diadu domba dan memilih menerima tawaran Jokowi.
"Hati saya mengatakan saat itu Pak Jokowi adalah orang 'Merah Putih', cinta Indonesia, cinta rakyat."
"Kenapa saya harus diadu domba dengan orang yang sama-sama cinta Indonesia," kata Prabowo disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

Prabowo menuturkan, tak ada alasan baginya untuk menolak ajakan Jokowi untuk bergabung di pemerintahan.
"Begitu beliau ajak saya, saya katakan 'Ya saya bergabung', dan kita bersatu dan Indonesia tenang, dan Indonesia kuat, dan Indonesia tidak mau diadu domba lagi," pungkasnya.
Atas langkahnya itu, Prabowo tak menampik banyak pendukungnya yang merasa kecewa.
Ia bahkan sempat disebut sebagai pengkhianat oleh sejumlah pendukungnya.
Prabowo mengatakan, perlu banyak upaya dan waktu untuk meyakinkan dan menjelaskan keputusannya itu.
PLN Terus Perkuat Daya Saing di Kancah Dunia Usai Tembus Fortune Global 500 |
![]() |
---|
Menteri Nusron Dampingi Presiden Prabowo Resmikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih |
![]() |
---|
Sultan Tidore Beri 2 Pesan Penting ke Presiden Prabowo Soal Zainal Abidin Sjah dan Ibu Kota Malut |
![]() |
---|
3 Berita Populer Malut: Ucapan Sherly Laos ke Prabowo - 7 Pejabat Strutural Pemprov Dilantik |
![]() |
---|
Ucapan Sherly Laos ke Prabowo yang Bikin Warga Tepuk Tangan, Gubernur Malut: Kami Titipkan Harapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.