Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Morotai

Pemda Morotai Gelar FGD Bahas Pengembangan Ekonomi PKSN di Daruba

Pemda Pulau Morotai,menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan dokumen kajian pengembangan ekonomi

|
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
Dok Humas Pemda
Pemda Morotai, Maluku Utara saat menggelar FGD kaitannya dengan penyusunan dokumen kajian pengembangan ekonomi PKSN Daruba, Bertempat di Hotel Molokai, Desa Juanga, Morotai Selatan, Kamis (5/10/2023). 

TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI -Pemda  Pulau Morotai,menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan dokumen kajian pengembangan ekonomi di salah satu Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Daruba, Kecamatan Morotai Selatan.

FGD tersebut dibuka oleh Pj Bupati Muhammad Umar Ali  diwakili oleh Asisten III Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kesra, Ida. R.A Arsyad, di Hotel Molokai, Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kamis (5/10/2023).

Dalam sambutannya ia mengatakan, posisi Morotai yang sebelumnya terpinggirkan, kini menjadi yang terdepan.

Pola pikir inilah yang mengubah arah dan perhatian pemerintah dalam kebijakan strategis di Morotai.

"Kegiatan hari ini jelas merupakan wujud keseriusan Pemerintah untuk mengangkat derajat Morotai menjadi lebih baik," ucap Ida.

Baca juga: Mahasiswa Unipas Morotai Persembahkan Beragam Inovasi di Desa Joubela Lewat Program Pengabdian


Lanjut Ida, Pemda sangat berharap, dokumen kajian pengembangan ekonomi di PKSN Daruba ini disusun dengan semangat kolaboratif dan emansipatif.

Sehingga semua elemen negara dapat hadir untuk saling menopang. tidak berjalan sendiri-sendiri.

"Ego sektoral harus dihindari. Kita harus bersandar pada konstitusi. Kita harus melihat alasan apa negara harus didirikan,"ujarnya.

Ida menekankan, jika semua yang hadir di FGD ini berfikir dan bertindak demi kepentingan rakyat, maka kemakmuran akan bisa dicapai.

Sebaliknya, kata dia, jika dikerjakan berorientasi di luar kepentingan rakyat, maka satu ketika pemerintah dapat kehilangan legitimasi dan menghadirkan ancaman-ancaman serius dalam keutuhan bangsa dan negara.

"Negara boleh kuat. Negara akan digdaya, namun tanpa rakyat, negara hanyalah kumpulan wacana konseptual, khayalan dan utopia,"pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved